Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Buntut Sebut Bom Nuklir Bisa Dijatuhkan di Gaza, Menteri Israel Terancam Dipecat

Menteri Israel mengatakan, menjatuhkan bom nuklir di Gaza adalah salah satu kemungkinan dalam perang.

Penulis: Nuryanti
FADEL SENNA / AFP
Ilustrasi - Gambar pada 3 November 2023 dari posisi di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan menunjukkan kepulan asap yang mengepul selama pemboman Israel. Menteri Israel terancam dipecat. 

Eliyahu juga mengatakan bahwa ia yakin tidak ada orang yang tidak ikut berperang di Gaza.

Ketika ditanya dalam wawancara apakah senjata nuklir dapat digunakan di Gaza, Eliyahu menjawab: "Itu salah satu caranya."

Eliyahu juga menganjurkan agar Israel mengambil kendali atas wilayah Jalur Gaza dan mengusir warga Palestina.

Menurutnya, warga bisa pergi ke Irlandia atau gurun pasir, menurut The Times of Israel.

Baca juga: Serangan Israel ke Kamp Pengungsi Gaza Tewaskan 38 Orang, Hamas Sebut Masih Banyak Korban Lain

PM Israel Benjamin Netanyahu merespons pernyataan itu dalam beberapa jam.

Kantornya mengeluarkan pernyataan bahwa komentar Eliyahu tentang senjata nuklir tidak didasarkan pada kenyataan.

Dikatakan bahwa militer Israel beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari menyakiti orang-orang yang tidak bersalah.

Namun, klaim itu sangat dibantah oleh para pengamat dan advokat di Gaza.

Menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.400 orang, Israel telah membombardir Gaza dengan serangan udara dan melakukan invasi darat.

Lebih dari 9.000 orang telah terbunuh di Gaza, banyak dari mereka adalah anak-anak.

Ilustrasi - Serangan Israel ke sejumlah rumah sakit di Jalur Gaza, Jumat (3/11/2023).
Ilustrasi - Serangan Israel ke sejumlah rumah sakit di Jalur Gaza, Jumat (3/11/2023). (Ist)

Baca juga: Jusuf Kalla Sarankan Jokowi Lakukan Dialog demi Hentikan Serangan Israel ke Palestina

Pada Minggu (5/11/2023), pasukan Israel membunuh tiga warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Sebuah kelompok hak asasi manusia mengatakan, ribuan warga Palestina dari Gaza yang bekerja di Israel telah dicabut izinnya dan banyak yang ditahan serta menjadi sasaran perlakuan tidak manusiawi.

Al-Haq yang berbasis di Ramallah mengatakan, mereka mendokumentasikan tindakan hukuman, penahanan sewenang-wenang, dan perlakuan merendahkan terhadap pekerja Palestina dari Gaza yang berada di dalam Jalur Hijau pada 7 Oktober 2023.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved