Konflik Palestina Vs Israel
Serangan Israel ke Kamp Pengungsi Gaza Tewaskan 38 Orang, Hamas Sebut Masih Banyak Korban Lain
Serangan Israel ke kamp pengungsian di Gaza tengah telah menewaskan 38 orang. Hamas menyebut masih banyak korban yang masih terjebak di reruntuhan.
TRIBUNNEWS.COM - Hamas menyebut sebanyak 38 orang tewas setelah militer Israel menyerang kamp pengungsian Maghazi di Gaza tengah.
Sementara sebanyak 100 orang terluka akibat serangan Israel pada Sabtu (4/11/2023) malam.
Sebelumnya, Hamas melaporkan 51 orang tewas akibat serangan Israel ke Kamp Maghazi itu.
Israel terus melakukan serangan di Jalur Gaza melalui udara, darat, dan laut semalaman.
Kepala kantor media pemerintah Hamas, Salama Marouf mengatakan, sejumlah orang saat ini masih hilang.
Petugas penyelamat, kata Marouf, masih berusaha mencari mereka di bawah reruntuhan rumah yang hancur.
Baca juga: Lebih dari 60 Sandera Hamas Hilang akibat Serangan Udara Israel di Gaza
Meski terdapat laporan tersebut, Reuters masih belum bisa memverifikasi pernyataannya secara langsung.
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Israel mengatakan mereka menargetkan Hamas, bukan warga sipil, dan kelompok militan tersebut menggunakan penduduk sebagai tameng hidup.
Para menteri luar negeri dari Qatar, Arab Saudi, Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Amman pada hari Sabtu.
Mereka mendorong Washington untuk membujuk Israel agar menyetujui gencatan senjata.
Baca juga: Update Perang Israel-Hamas Hari ke-30: 30 Truk Bantuan Memasuki Gaza Lewat Perbatasan Mesir
"Perang ini hanya akan menimbulkan lebih banyak penderitaan bagi warga Palestina, bagi Israel, dan ini akan mendorong kita semua kembali ke dalam jurang kebencian dan dehumanisasi," kata Menlu Yordania, Ayman Safadi, dikutip dari Reuters.
Namun, diplomat tinggi AS menolak gagasan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa hal itu hanya akan menguntungkan Hamas.
Blinken menyebut, bila ada gencatan senjata dapat memungkinkan kelompok Islam Palestina untuk berkumpul kembali dan menyerang lagi.
Washington telah mengusulkan jeda lokal dalam pertempuran untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan dan agar orang-orang meninggalkan Jalur Gaza yang berpenduduk padat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.