Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Polisi Israel Tutup Masjid Al-Aqsa untuk Jemaah Muslim

Polisi Israel menutup semua gerbang menuju kompleks masjid Al-Aqsa dan melarang umat Islam masuk. Awalnya hanya orang tua saja yang diizinkan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AFP/AHMAD GHARABLI
Keamanan Israel mengawasi saat jamaah Muslim tiba di Gerbang Singa menuju kompleks Masjid Al-Aqsa untuk shalat Jumat di Yerusalem timur pada 20 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi Israel menutup masjid Al-Aqsa di kota tua Yerusalem, mencegah jemaah Muslim masuk, lapor kantor berita negara Palestina (WAFA) pada hari Selasa (24/10/2023), mengutip departemen Wakaf Islam.

Wakaf Islam merupakan organisasi Islam yang ditunjuk Yordania untuk mengelola kompleks tempat ibadah tersebut.

Wakaf Islam mengatakan bahwa petugas polisi tiba-tiba menutup semua gerbang menuju kompleks masjid Al-Aqsa dan melarang umat Islam masuk.

Namun, polisi tetap mengizinkan jamaah Yahudi untuk melaksanakan ibadah, sehingga melanggar status quo masjid, menurut untuk laporan dari WAFA.

Pihak berwenang Israel membatasi umat Muslim masuk ke dalam masjid sejak Selasa dini hari.

Mereka awalnya mengizinkan hanya orang lanjut usia untuk masuk tetapi akhirnya melarang semuanya.

Baca juga: Insiden di Al-Aqsa pada Hari Sukkot Yahudi yang Disebut Memicu Hamas Lancarkan Serangan ke Israel

Berdasarkan status quo yang mengatur kompleks suci tersebut, umat non-Muslim dapat berkunjung sebagai wisatawan tetapi hanya umat Muslim yang boleh beribadah di masjid tersebut.

Namun beberapa pengunjung Yahudi sering berdoa di sana meskipun ada pengaturan seperti itu.

Padahal, menurut hukum Yahudi, memasuki bagian mana pun dari kompleks Masjid Al Aqsa, yang merekas sebut sebagai Temple Mount, dilarang bagi orang Yahudi karena sifat suci dari situs tersebut.

Kompleks Al-Aqsa memang sering menjadi titik konflik antara Israel dan Palestina.

Awal bulan ini, ratusan warga Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa untuk memperingati hari kelima Sukkot, hari libur Yahudi selama seminggu, menurut beberapa laporan yang mengutip Departemen Wakaf Islam.

Negara-negara di Timur Tengah termasuk Mesir, Yaman, Yordania, dan negara-negara GCC kerap mengeluarkan pernyataan yang mengecam kekerasan yang dilakukan oleh ekstremis Israel di kompleks suci Al-Aqsa.

Tindak kekerasan seringkali berada di bawah perlindungan polisi Israel.

Mengapa Masjid Al-Aqsa Sering "Diperebutkan" dan Apa Maksud dari Status Quo?

Status hukum kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, merupakan titik konflik yang kerap terjadi dalam konflik Israel-Palestina.

Untuk memahami bagaimana satu serbuan polisi Israel dapat memicu perang, perlu dipahami apa arti status quo yang mengatur kompleks Masjid Al-Aqsa ini.

Keamanan Israel mengawasi ketika jamaah Muslim, pria dan wanita, tiba di Gerbang Singa menuju kompleks Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat di Yerusalem timur pada 20 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (AHMAD GHARABLI/AFP)
Keamanan Israel mengawasi ketika jamaah Muslim, pria dan wanita, tiba di Gerbang Singa menuju kompleks Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat di Yerusalem timur pada 20 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (AHMAD GHARABLI/AFP) 

Baca juga: Tentara Israel Marah, Putra Netanyahu Tak Ikut Perang dan Hidup Enak di AS

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved