Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kenapa Taktik Perang AS dan NATO yang Dipakai Ukraina Tak Mempan Buat Rusia? Balik ke Metode Parit?

Alih-alih menguasai angkasa lewat bantuan tempur Barat, Ukraina mempertimbangkan kembali memakai strategi kuno, menekan Rusia lewat parit-parit

AFP/ARIS MESSINIS
Seorang prajurit Ukraina berlindung di parit selama penembakan di samping howitzer 105mm di dekat kota Bakhmut, pada 8 Maret 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Aris Messinis / AFP) 

"Bagi saya, itu adalah bagian terpenting di sini."

Gaya pertempuran NATO, yang sangat bergantung pada sektor tempur di udara.

Keunggulan aliansi ini di sektor pertempuran udara, kata ahli, sudah teruji beberapa tahun terakhir di sejumlah 'arena'.

Belum Teruji di Ground Close Combat 

Prajurit Ukraina berdiri di parit dekat posisi mereka di dekat kota Bakhmut, wilayah Donetsk pada 8 April 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Prajurit Ukraina berdiri di parit dekat posisi mereka di dekat kota Bakhmut, wilayah Donetsk pada 8 April 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Genya SAVILOV / AFP)

Sebaliknya, jika pasukan NATO bertempur ala militer Ukraina yang mengandalkan sektor tempur darat dalam memerangi Rusia, mereka akan kalah telak. 

"Tidak ada anggota angkatan bersenjata NATO yang masih hidup yang mengalami pertempuran jarak dekat (close combat) yang mirip dengan yang dialami Ukraina selama 18 bulan terakhir," Davis Ellison, seorang analis strategis di Hague Center for Security Studies (HCSS), mengatakan kepada Newsweek.

“Cara perang darat NATO belum pernah diuji secara serius terhadap musuh negara utama, meskipun telah melakukan investasi dan pelatihan selama puluhan tahun,” tambahnya.

"Dalam kasus seperti Irak dan Perang Teluk 1991, pasukan AS dan Barat dapat dengan cepat membangun superioritas udara besar-besaran," kata Paul van Hooft, analis lain dari HCSS, kepada Newsweek.

Tanpa keunggulan di sektor tempur udara, angkatan bersenjata Ukraina kemudian melalui pelatihan singkat dari NATO untuk menghilangkan doktrin tempur era Soviet.

Doktrin bertempur Soviet disebutkan tidak terlalu berbeda dari metode yang digunakan oleh pasukan Moskow.

"Beberapa elemen dari doktrin yang telah lama dianut ini pada dasarnya berbeda dari apa yang pasukan Barat sekarang ajarkan ke Ukraina untuk berperang," kata Nick Reynolds, peneliti perang darat di think tank pertahanan Royal United Services Institute Inggris, kepada Newsweek.

"Tidak hanya itu, ada kekurangan besar-besaran soal pengalaman tempur para personel," katanya.

Dijelaskan, mereka yang berpengalaman seringkali tidak menjalani pelatihan taktis ekstensif seperti yang dilakukan pasukan Barat.

“Bisa dibilang, masalahnya adalah asumsi bahwa dengan beberapa bulan pelatihan, pasukan Ukraina dapat diubah menjadi pasukan yang seolah-olah sudah melalui banyak pertempuran dengan cara yang mungkin dilakukan pasukan Amerika," ujarnya.

Hal ini malah justru berujung jatuhnya banyak korban jiwa di pasukan Ukraina menghadapi pertahanan Rusia yang dipersiapkan secara baik.

"Singkatnya, pelatihan NATO ke pasukan Ukraina, alih-alih kian memantapkan pasukan menguasai metode perang yang mereka kuasai, justru membuat pasukan itu tak mengenali metode baru yang mereka pakai untuk menyerang Rusia," kata Michael Kofman, seorang senior di Carnegie Endowment for International Peace, kepada Times.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved