Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.287: Rusia Diduga Ganggu Sinyal GPS Pesawat Ursula von der Leyen
Konflik antara Rusia dan Ukraina yang kini telah memasuki hari ke-1.287 bermula dari invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Konflik antara Rusia dan Ukraina yang kini telah memasuki hari ke-1.287 bermula dari invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Namun, ketegangan antara kedua negara ini sesungguhnya telah terbangun sejak lama, terutama setelah Rusia mencaplok wilayah Krimea pada tahun 2014.
Konflik ini telah berubah menjadi perang berdarah yang menimbulkan korban jiwa serta kerusakan luas, dan terus menarik perhatian dunia dengan perkembangannya.
Berikut update perang Rusia-Ukraina hari ke-1.287 yang dikutip dari The Guardian:
-
Rusia Diduga Ganggu Sinyal GPS Pesawat Ursula von ver leyen di Atas Bulgaria
Dalam eskalasi terbaru ketegangan, Rusia diduga melakukan gangguan terhadap sinyal GPS pesawat yang membawa Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen saat melintas di wilayah udara Bulgaria.
Gangguan ini, yang disebut sebagai jamming sinyal navigasi satelit, sempat membuat pesawat tersebut mengalami kesulitan dalam sistem navigasinya, meski akhirnya pesawat berhasil mendarat dengan selamat.
Wakil juru bicara Komisi Eropa, Arianna Podestà, mengungkapkan bahwa otoritas Bulgaria mencurigai keterlibatan Rusia dalam insiden ini.
Kami tentu saja menyadari dan terbiasa dengan ancaman dan intimidasi yang menjadi bagian rutin dari perilaku permusuhan Rusia," ujar Podestà.
Gangguan pada sistem navigasi seperti ini memang semakin sering terjadi di wilayah udara dekat Rusia.
Terutama sejak perang skala penuh di Ukraina dimulai, menambah kompleksitas dan risiko keamanan di kawasan tersebut.
Baca juga: 120 Ribu Prajurit Tumbang, Rusia Melaju di Donetsk: Moskow Intip Kelemahan Benteng Ukraina
-
Pengamat Perang Kritik Klaim Kemenangan Rusia di Medan Perang
Para pengamat perang Rusia yang dikenal sebagai 'milblogger' mengkritik keras klaim Kementerian Pertahanan dan Panglima Angkatan Darat Rusia, Jenderal Gerasimove.
Di mana Gerasimove menyatakan pasukan Rusia telah merebut wilayah seluas 3.500 km persegi dan 149 permukiman sejak Maret 2025.
Institut Suti Perang (ISW), lembaga think tank yang berbasis di AS menyatakan bukti yang mereka kumpulkan hanya menunjukkan Rusia menguasai sekitar 2.346 km persegi wilayah dan 130 permukiman.
ISW menilai bahwa kemajuan Rusia di medan perang sangat terbatas dan lambat, terutama dibandingkan dengan kerugian besar yang dialami.
Kremlin pun semakin intensif menjalankan kampanye propaganda yang menuduh negara-negara Eropa memperpanjang perang, melontarkan ancaman nuklir, serta menegaskan klaim bahwa kemenangan Rusia di Ukraina tidak terhindarkan.
-
Upaya Koalisi Eropa dan Dampak Konflik di Ukraina
Menanggapi situasi yang makin memburuk, para pemimpin negara-negara dalam "koalisi yang bersedia" yang dipimpin Eropa dijadwalkan menggelar pertemuan virtual sekitar 30 negara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.