Saat Limbah Tutup Botol Jadi Meja, Kursi, dan Harapan Baru dari Dit Reveille
Dari tutup botol jadi furnitur, Dit Réveille ubah sampah plastik jadi solusi ramah lingkungan dan peluang ekonomi.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Tutup botol plastik sering kali dianggap remeh dan tidak memiliki nilai ekonomi, sehingga seringkali tidak didaur ulang secara efektif.
Padahal, volume tutup botol yang diproduksi setiap tahunnya sangat besar dan berpotensi menjadi masalah lingkungan serius.
Di Indonesia, jutaan ton sampah plastik, termasuk tutup botol, berakhir di TPA atau mencemari lautan.
Nah, semangat memberikan 'kehidupan baru' pada sampah tutup botol datang dari Amanda Prita Kirana (24).
Bersama dua sahabatnya yaitu Affan dan Zarita, ketiganya membangun Dit Réveille, sebuah usaha yang bergerak di bidang daur ulang sampah HDPE.
Sampah tutup botol dan galon ini diolah menjadi furnitur seperti meja, kursi lipat, lampu baca serta merchandise, misalnya gantungan kunci hingga tatakan gelas.
Usaha ini sudah berjalan sejak Juni 2023 dan baru memulai penjualan pada Februari 2024.
Jeda waktu dari pendirian hingga penjualan produk rupanya dipakai Prita dkk untuk melakukan riset dan pengembangan.
"Kami memulai Dit Réveille benar-benar dari nol. Sebenarnya memang sudah ada produk serupa, pernah pegang dan lihat, tapi nggak tahu bagaimana proses pembuatannya. Hanya tahu kalau bahannya dari tutup botol dan galon," kisah Prita kepada Tribunnews.com, Kamis (18/9/2025).

Di sebuah workshop yang berada di Jalan Gang Asem, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, Prita dkk memulai perjalanan pengolahan limbah tutup botol menjadi produk yang lebih bernilai.
Prita yang menjadi pemenang Program Community Link #JadiNyata tahun 2023 turut ikut menggandeng warga sekitar menjadi perajin.
Baca juga: Ramai-ramai Beri Kehidupan Baru pada Limbah
Limbah tutup botol itu, ia kumpulkan dari sekitar 10 pemulung dan masyarakat sekitar.
Menurutnya, ini adalah upaya Dit Réveille dalam melibatkan masyarakat yang terpinggirkan agar bersama-sama mengurangi sampah plastik di sekitar sekaligus meningkatkan sosial ekonomi mereka.
"Prosesnya, sampah yang telah dikumpulkan dicuci terlebih dahulu. Sembari pengeringan dilakukan pemilahan berdasarkan warna. Setelah dipilah, bisa lanjut ke proses pencacahan agar ukurannya seragam dan memudahkan proses pelelehan," jelasnya.
Cacahan tutup botol kemudian diatur sesuai pola yang akan dibuat di cetakan.
Sumber: TribunSolo.com
Pengakuan Damkar saat Evakuasi Anak Masuk Mesin Cuci: Posisi Tertekuk, Korban Histeris |
![]() |
---|
Dukung Gaya Hidup Sehat, Tempat Fitnes di Depok Ini Tawarkan Konsep 24 Jam |
![]() |
---|
Depok Dorong Warga Ubah Kebiasaan, Mulai Pilah Sampah dari Rumah |
![]() |
---|
Kasus Pria Mengaku Orang Ring 1 Istana, Keluarga Harap Polisi Bebaskan Tersangka: Kami Sudah Damai |
![]() |
---|
Hasil dan Jadwal Championship: PSMS Medan dan PSPS Kompak Kalah, Persipal vs Persipura Hari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.