Saat Limbah Tutup Botol Jadi Meja, Kursi, dan Harapan Baru dari Dit Reveille
Dari tutup botol jadi furnitur, Dit Réveille ubah sampah plastik jadi solusi ramah lingkungan dan peluang ekonomi.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Tiara Shelavie
Proses selanjutnya adalah pelelehan menggunakan oven, pengepresan, dan jadilah sebuah panel atau papan berukuran 40x40 cm dengan tiga ketebalan mulai dari 0,5 cm, 1 cm, dan 2 cm.
Agar menjadi sebuah produk, panel dipotong menggunakan mesin CNC router, lalu diserahkan kepada perajin.
"Hingga Juli 2025, Dit Réveille telah berhasil mengolah lebih dari 400 kg sampah tutup botol," ujar lulusan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Dalam sehari, Dit Réveille mampu memproduksi 50 pieces gantungan kunci. Sementara untuk furnitur, produksinya mencapai 4 unit per minggu. Khusus produk furnitur, Prita menerapkan sistem pre-order.
Saat ini, produk Dit Réveille telah dipasarkan ke sejumlah daerah seperti Jakarta, Solo, Malang, Surabaya, hingga yang terjauh adalah Bali dengan segmen pasar instansi dan individu.
Prita mengaku sangat menerima apapun feedback dari para customer, baik yang bersifat saran maupun kritikan. Harapannya, hal ini dapat menjadikan produk Dit Réveille semakin lebih baik.
"Khusus pengiriman di wilayah Jabodetabek, biasanya langsung kami kirim sendiri, tidak pakai jasa ekspedisi agar bisa ketemu dan ngobrol langsung dengan customer," urainya.
Ke depan, lanjut Prita, pengembangan Dit Réveille bukan sekadar skala produksi, tapi pada manfaat yang bisa dibagi ke lebih banyak sisi.
"Sampah yang selama ini hanya jadi polusi, kini bisa menjadi sebuah solusi bila ada inovasi dan dukungan tepat. Sementara bagi mereka yang selama ini terpinggirkan, kini bisa ikut tumbuh dan merasakan kestabilan," kata dia.
Prita juga mengungkapkan, setiap produk yang dibuat Dit Réveille selalu memiliki kisah tersendiri di baliknya. Termasuk pemilihan nama produk yang kesemuanya menggunakan bahasa Prancis.
"Termasuk nama Dit Reveille sendiri yang artinya said wake up atau katakan bangun, ya bangun agar membuat produk yang ramah lingkungan," katanya seraya menambahkan alasan pemberian nama menggunakan bahasa Prancis agar membuat orang penasaran.
Butuh Validasi

Prita menghadapi sejumlah tantangan saat awal menjalankan Dit Réveille. Ketika mengetahui ada program Community Link #JadiNyata tahun 2023, Prita segera mendaftar meski kala itu produknya masih berbentuk prototipe.
Community Link #JadiNyata merupakan program CIMB Niaga yang mengajak keterlibatan masyarakat untuk berkolaborasi aktif dalam mengentaskan isu sosial, ekonomi, dan lingkungan di Indonesia. Program ini sejalan dengan fokus CIMB Niaga kepada keberlanjutan.
"Di samping butuh bantuan permodalan dan pendampingan, kami juga membutuhkan validasi atas ide-ide bisnis seperti ini," ungkapnya.
Tak disangka, idenya tentang daur ulang tutup botol disukai juri. Ia pun terpilih menjadi salah satu pemenang program yang sudah mulai dijalankan sejak tahun 2018 ini.
Sumber: TribunSolo.com
Pengakuan Damkar saat Evakuasi Anak Masuk Mesin Cuci: Posisi Tertekuk, Korban Histeris |
![]() |
---|
Dukung Gaya Hidup Sehat, Tempat Fitnes di Depok Ini Tawarkan Konsep 24 Jam |
![]() |
---|
Depok Dorong Warga Ubah Kebiasaan, Mulai Pilah Sampah dari Rumah |
![]() |
---|
Kasus Pria Mengaku Orang Ring 1 Istana, Keluarga Harap Polisi Bebaskan Tersangka: Kami Sudah Damai |
![]() |
---|
Hasil dan Jadwal Championship: PSMS Medan dan PSPS Kompak Kalah, Persipal vs Persipura Hari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.