Senin, 29 September 2025

Hadiri Forum BRICS, Wamenperin Perkuat Kerja Sama RI-Rusia di Sektor Industri 

Hubungan kerja sama strategis antara Indonesia dan Rusia terus diperdalam untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara

Editor: Sanusi
HO
Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza (kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Vice Minister of Industry and Trade Russian Federation, Aleksei Vladimirovich Gruzdev (kiri) pada agenda BRICS Forum on Partnership on New Industrial Revolution (PartNIR) 2025 yang dilaksanakan di Xiamen, Tiongkok, 15 September 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan kerja sama strategis antara Indonesia dan Rusia terus diperdalam untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara meliputi bidang politik, ekonomi, industri, serta sosial budaya. 

Pada agenda BRICS Forum on Partnership on New Industrial Revolution (PartNIR) 2025 yang dilaksanakan di Xiamen, Tiongkok, pada 15 September– 17 September 2025, Kementerian Perindustrian RI yang diwakili oleh Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza, dengan didampingi oleh Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional, telah melakukan pertemuan bilateral dengan Vice Minister of Industry and Trade Russian Federation, Aleksei Vladimirovich Gruzdev. 

Baca juga: Wamenperin Faisol: Produksi Kakao Dalam Negeri Masih Jauh dari Kebutuhan Nasional

Pada pertemuan ini kedua belah pihak membahas penguatan kerja sama industri khususnya pada sektor-sektor strategis. Salah satu agenda utama pembahasan adalah finalisasi sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang telah di sepakati pada pertemuan-pertemuan sebelumnya dan salah satunya di bidang industri perkapalan.

Di samping peluang kerja sama industri dan juga dibahas rencana investasi yang dapat dikembangkan lebih lanjut, antara lain bidang infrastruktur yang dapat mendukung sektor industri, di antaranya nuclear powerplant, jaringan rel kereta api di Nusantara, dan produksi gas untuk industri. 

“Lebih lanjut, dalam diskusi turut dibahas potensi kerja sama di bidang industri aluminium dan pengembangan Kawasan Industri. aborasi yang lebih luas, tidak hanya untuk penguatan kapasitas industri nasional, tetapi juga mendukung pengembangan ekosistem industri global yang inklusif,” ungkap Faisol yang hadir mewakili Menteri Perindustrian dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Di samping sektor-sektor tersebut, Indonesia juga membahas peluang peningkatan kerjasama sektor industri pupuk, karena Rusia melalui perusahaan-perusahaan besar seperti Uralchem, Uralkali, dan PhosAgro berkomitmen meningkatkan pasokan pupuk ke Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus menopang produktivitas sektor pertanian nasional.

Baca juga: Wamenperin Faisol Riza Tegaskan Komitmen Pemerintah untuk Menerapkan Pasal 33 UUD 1945

Selain itu, Indonesia juga menyampaikan kesiapan untuk menjadi Partner Country pada INNOPROM 2026 di Rusia. Langkah ini merupakan bagian dari strategi transformasi industri nasional menuju basis industri berteknologi tinggi, berdaya saing global, dan berorientasi ekspor. Untuk itu, Pemerintah akan menyampaikan secara resmi dan melakukan koordinasi dengan Rusia dalam persiapan menuju   pelaksanaan INOPROM 2026.

Selanjutnya, di bidang farmasi dan peralatan medis, Indonesia menyampaikan dukungan terhadap kemitraan dengan Rusia, terutama melalui transfer teknologi dan pembentukan joint venture. Kerja sama ini dinilai strategis untuk memperkuat kapasitas industri dalam negeri, memperkenalkan produk inovatif, serta mendorong investasi yang bermanfaat bagi kedua negara.

Kerja sama juga terbuka di sektor metalurgi. Pemerintah Indonesia menyambut baik minat perusahaan-perusahaan Rusia untuk mengeksplorasi peluang di bidang ini, termasuk mendorong transfer teknologi yang berorientasi pada keberlanjutan.

Di sisi lain, industri galangan kapal menjadi salah satu fokus penting. Indonesia mendorong percepatan penyelesaian dan penandatanganan MoU yang ditujukan untuk memperkuat kerja sama shipbuilding antara kedua negara. Indonesia terbuka terhadap berbagai bentuk kemitraan yang berkontribusi pada kemajuan industri perkapalan nasional.

Baca juga: Wamenperin Faisol Riza Ungkap Ketegangan Geopolitik Jadi Ancaman Bagi Industri Dalam Negeri 

Berikutnya, Indonesia dan Rusia juga menjajaki kerja sama di bidang krisotil. Indonesia mendukung rencana kerja sama tersebut dan mengapresiasi dukungan Rusia, termasuk pelatihan yang telah diberikan bagi dua petugas laboratorium Indonesia pada September 2024 sebagai bagian dari kerja sama ilmiah.

Secara ekonomi, hubungan Indonesia–Rusia menunjukkan tren positif. Total perdagangan bilateral nonmigas Indonesia dengan Rusia pada tahun 2024 mencapai USD3,3 miliar, meningkat sebesar 13,38 perssen sejak tahun 2020. 

Dari angka tersebut, nilai ekspor Indonesia ke Rusia tercatat USD3,3 miliar pada 2024, dengan produk unggulan berupa karet dan turunannya, kopi, cokelat, teh, alas kaki, komponen elektronik, serta produk kimia dan turunannya. 

Selain perdagangan, total investasi Rusia di Indonesia pada tahun 2024 mencapai USD262,7 juta. Peningkatan ini menunjukkan peran Rusia sebagai salah satu negara investor penting di Indonesia dan mencerminkan potensi besar untuk pengembangan investasi lebih lanjut di masa depan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan