Kolaborasi dari Indonesia di Panggung BRICS+ Fashion Summit 2025
Tiga perwakilan Indonesia menjadi pembicara dalam Sesi Asia di BRICS+ Fashion Summit 2025 di Moskow, paparkan kekuatan dan peluang tekstil dan fashion
Penulis:
Yudie Thirzano
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Tiga perwakilan Indonesia menjadi pembicara dalam Sesi Asia di BRICS+ Fashion Summit 2025 yang digelar di Moskow, Rusia pada 28 Agustus - 2 September 2025.
Kehadiran tiga perwakilan Indonesia menjadi contoh bahwa kolaborasi terwujud di antara stakeholder pendukung industri tekstil.
Mereka adalah Liliek Setiawan, Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) yang juga CEO Sekar Lima; Ali Charisma, Dewan Penasihat dan Direktur Even Indonesia Fashion Chamber (IFC); dan Rizal Rakhman, Sustainability & Government Relations Executive PT Pan Brothers Tbk.
Tiga wakil Indonesia itu menjadi pembicara dalam panel bersama praktisi fashion dari Malaysia dan India.
Mereka menyampaikan kekuatan, potensi, dan tantangan fashion termasuk secara umum industri tekstil di Indonesia.
Ali Charisma menyampaikan Indonesia dengan jumlah populasi mencapai 280 juta jiwa sebagai pasar yang besar mendukung industri tekstil.
Selain itu ekosistem tekstil dan fashion Indonesia juga terus berkembang dengan kehadiran para perancang muda yang akrab dengan teknologi digital.
"Kami menyerap kemajuan teknologi dalam memasarkan produk. Ada banyak platform tersedia, kami sudah pada jalurnya untuk berkembang dan berkompetisi secara sehat," kata Ali saat diskusi di Sesi Asia BRICS+ Fashion Summit 2025 di Moskow Rusia, Sabtu (30/8/2025) .
Di dalam negeri, menurut Ali, ekosistem tekstil dan fashion Indonesia berkembang dengan kolaborasi antarstakeholder. Ini termasuk ditunjukkan dengan kehadiran tiga perwakilan Indonesia di Sesi Asia BRICS+ Fashion Summit 2025.
"Kami tidak mungkin hadir di sini kalau bukan karena kolaborasi. Karena kami berasal dari industri tekstil, lalu ada Pak Ali dari fashion dan Pak Rizal dari manufaktur," imbuh Liliek Setiawan.
Baca juga: Cerita di Balik Perjalanan Pulang dari KTT BRICS: 4 Kali Transit Hingga Insiden Imigrasi Singapura
Tekstil Penopang Ekonomi

Liliek dalam paparannya menyampaikan, industri tekstil sebagai satu di antara sektor penyumbang perekonomian nasional.
"Tektil termasuk fashion menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah minyak dan gas," ujar Liliek.
Menurut data yang dihimpun Tribunnews.com dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor konveksi (pakaian jadi) Indonesia pada 2024 mencapai 7,08 miliar dolar AS.
Nilai ini mengalami kenaikan dibanding 2023 dengan catatan ekspor mencapai 6,7 miliar dolar AS.
Adapun keseluruhan ekspor tekstil produk tekstil (TPT) pada 2023 mencapai 12,9 miliar dolar AS dan pada 2024 diproyeksi sebesar 11,8 miliar dolar AS (menurut data BPS, hingga Oktober 2024 mencapai 9,85 miliar dolar AS).
Sumber: TribunSolo.com
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 Halaman 110: Uji Kompetensi |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 Halaman 109: Uji Kompetensi |
![]() |
---|
Jonatan Christie Sabet Gelar Pertama setelah Keluar Pelatnas, Susul Jejak Chico Aura |
![]() |
---|
Hasil Final Korea Open 2025: Penutupan Dramatis, Fajar/Fikri Tumbang dari Kim/Seo |
![]() |
---|
Indonesia Dorong ASEAN Jadi Destinasi Utama Investasi Global |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.