Minggu, 5 Oktober 2025

Butuh Dukungan Strategis untuk Realisasikan Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di 2026

Presiden Prabowo Subianto menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada 2026 sebesar 5,4 persen, dalam RUU APBN 2026.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Tangkapan layar YouTube TV Parlemen
NOTA KEUANGAN PEMERINTAH - Presiden Prabowo Subianto menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada 2026 sebesar 5,4 persen dalam RUU APBN 2026 saat membacakan Nota Keuangan Pemerintah di hadapan DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada 2026 sebesar 5,4 persen, dalam RUU APBN 2026 dalam penyampaikan Nota Keuangan dihadapan DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Pertumbuhan ekonomi mengacu pada kenaikan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara atau wilayah dalam suatu periode waktu tertentu.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menilai, target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4 persen pada 2026 merupakan tantangan besar di tengah daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih dan ketidakpastian ekonomi global. 

"Kita harus optimis dan mendukung berbagai program pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut," tutur Sarman saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (15/8/2025).

Meski demikian, ia menegaskan bahwa target tersebut tetap realistis jika didukung program strategis yang mampu menggerakkan ekonomi nasional.

Menurut Sarman, ada beberapa program pemerintah yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, antara lain program Makan Bergizi Gratis atau MBG.

Jika direalisasikan, program ini diperkirakan akan membangun 30.000 Satuan Pendidikan Penyelenggara (SPP), menciptakan hampir 1,5 juta lapangan kerja dan menggerakkan ribuan UMKM pemasok bahan baku, termasuk petani.

"Program ini akan mampu menggerakkan roda perekonomian di daerah dan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Sarman.

Baca juga: Prabowo Sisihkan Rp 164,4 Triliun RAPBN 2026 untuk Ketahanan Pangan 

Koperasi Merah Putih yang akan hadir di 80.000 desa/kelurahan diyakini akan mendorong perputaran uang di wilayah pedesaan.

"Koperasi Merah Putih akan menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat desa seperti sembako, obat, pupuk, pestisida, bibit sampai dengan peralatan pertanian dan nelayan, tentu ini juga akan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Gaji PNS Tidak Naik Tahun 2026, Ini Alasannya

Untuk mencapai PDB 5,4 persen dan menurunkan angka pengangguran dia menekankan pentingnya memulihkan daya beli masyarakat dan beberapa strategi lain.

Karena itu dia merekomendasikan ke pemerintah agar:

  • Memulihkan daya beli masyarakat
  • Menjaga stabilitas harga dan ketersediaan harga pokok pangan
  • Menciptakan lapangan kerja melalui masuknya investasi
  • Meningkatkan pangsa ekspor dengan mencari pangsa pasar baru
  • Optimasi penyerapan belanja pemerintah pusat dan daerah yang tepat waktu dan tepat sasaran

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved