Selasa, 7 Oktober 2025

Optimisnya Bank Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini, Dipatok 5,4 Persen

Di tengah ketidakpastian global yang meningkat, pertumbuhan ekonomi domestik perlu terus didorong.

|
Seno/Tribunnews
PERTUMBUHAN EKONOMI - Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) Bank Indonesia, Juli Budi Winantya (tengah) dalam Editors Briefing Bank Indonesia, di Labuan Bajo, NTT, Jumat (18/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, - Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025 cukup optimis yakni di kisaran 4,6 persen sampai 5,4 persen.

Angka tersebut sebenarnya sudah mengalami revisi pada Mei 2025 dari prediksi awal di rentang 4,7 persen hingga 5,5 persen.

Meski sudah mengalami revisi ke bawah, proyeksi BI terhadap ekonomi Indonesia tetap lebih tinggi dari perkiraan pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 diproyeksikan berada di kisaran 4,7 persen hingga 5,0 persen. 

Baca juga: Luhut: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bakal Naik 0,5 Persen Usai Keputusan Penurunan Tarif Trump 

Angka tersebut pun sudah direvisi, sebab pemerintah sempat mematok paling tinggi 5,2 persen.

Bahkan, Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Indonesia tahun ini hanya tumbuh 4,7 persen. Angka ini merosot signifikan dari perkiraan pada Januari 2025 yang sebesar 5,1 persen.

Kemudian, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) turut memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Dalam laporan Economic Outlook, OECD memprediksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,7 persen pada 2025, turun dari proyeksi pada Maret 2025 yang sebesar 4,9 persen.

Alasan BI Optimis

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok mentok 5,4 persen didasari indikator positif di semeter II 2025, mulai dari kebijakan stimulus pemerintah, investasi, tren ekspor menguat, serta pelonggaran kebijakan moneter.

"Dorongan utama datang dari investasi non-bangunan dan ekspor yang masih cukup baik," ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) Bank Indonesia, Juli Budi Winantya dalam Editors Briefing Bank Indonesia, di Labuan Bajo, NTT, dikutip Minggu (20/7/2025).

Adapun investasi non-bangunan berupa teknologi, alat produksi, dan sektor jasa yang diperkirakan mengalami kenaikan tinggi.

“Investasi non-bangunan cenderung meningkat. Kondisi menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan di semester kedua,” paparnya.

Selain itu, adanya bantuan sosial dan subsidi upah turut menggenjot ekonomi nasional

Sementara itu, BI juga telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali yakni pada Januari, Mei, dan Juli 2025 masing-masing sebanyak 25 basis poin. Saat ini BI Rate di level 5,25 persen.

Halaman
123

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved