Senin, 29 September 2025

Naik 76,2 Persen, Kinerja Ekspor Batik Triwulan I 2025 Mencapai 7,63 Juta Dolar AS

Kinerja ekspor batik pada triwulan I tahun 2025 mencatatkan nilai sebesar 7,63 juta dolar AS atau naik 76,2 persen

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Tribunnews.com
EKSPOR BATIK - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Kick-Off Hari Batik Nasional 2025 di Jakarta, Rabu (25/6/2025). Kinerja ekspor batik pada triwulan I tahun 2025 mencatatkan nilai sebesar 7,63 juta dolar AS atau naik 76,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 4,33 juta dolar AS. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja ekspor batik pada triwulan I tahun 2025 mencatatkan nilai sebesar 7,63 juta dolar AS atau naik 76,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 4,33 juta dolar AS. 

Berdasarkan Direktori Sentra BPS tahun 2020, pelaku industri batik di Indonesia berjumlah sekitar 5.946 industri dan 200 sentra IKM yang tersebar di 11 provinsi. 

“Data tersebut semakin menegaskan batik berperan besar dalam ekonomi Indonesia dan menjadi sumber mata pencaharian khalayak banyak,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Kick-Off Hari Batik Nasional 2025 di Jakarta, Rabu (25/6/2025). 

Baca juga: Menperin Ingatkan Dampak Perang Iran-Israel ke Industri Dalam Negeri

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri batik agar semakin produktif dan inovatif.

Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin aktif berkolaborasi dengan Yayasan Batik Indonesia (YBI), untuk mempercepat transformasi industri batik agar semakin adaptif terhadap perkembangan zaman melalui inovasi dan penerapan teknologi. 

“Kami mengimbau agar perajin dan pengusaha (IKM) batik agar senantiasa jeli melihat peluang di pasar domestik dan luar negeri, terutama untuk konsumen generasi muda,” ungkap Menperin.

Adapun inovasi dan teknologi industri batik yang kini sedang berkembang antara lain penggunaan kompor listrik batik, pengolah limbah cair skala kecil, katalog digital pewarna alam (Natural Dyes Indexation/NADIN), mesin motif batik digital, penerapan PLC (Programmable Logic Controller) untuk batik cap, dan pemanfaatan limbah sawit untuk pembuatan malam (lilin batik), serta pewarna alami.

Baca juga: Diminta Menperin Agus Gumiwang Tingkatkan TKDN, Daimler Targetkan 40 Persen di Akhir 2026

“Penerapan inovasi dan teknologi pada industri batik akan berdampak signifikan terhadap penurunan biaya produksi dan konsumsi energi, hingga mendukung industri batik menjadi lebih berkelanjutan (sustainable) dan ramah lingkungan,” tutur Agus. 

Kendati demikian, Menperin juga mengingatkan agar penerapan teknologi dan inovasi tetap dilakukan dengan berhati-hati dan bertanggung jawab, supaya nilai-nilai tradisional batik tetap terjaga sekaligus lebih ramah lingkungan. Sebagai contoh, IKM Batik Butimo yang telah menghasilkan terobosan mesin CNC (Computer Numerical Control) Batik. 

“Mesin ini tidak hanya dapat mempercepat produksi batik, tetapi juga mempertahankan kaidah proses produksi batik yang benar,” jelasnya. Selain IKM Batik Butimo, Agus juga mengapresiasi Startup Runsystem yang telah menciptakan ERP (Enterprise Resource Planning) yang membantu manajemen rantai pasok IKM batik.

Dalam implementasinya, penerapan teknologi dan inovasi di kalangan IKM batik masih terhalang oleh sejumlah tantangan, seperti terbatasnya akses teknologi dan rendahnya kesadaran untuk memanfaatkan teknologi tersebut. “Oleh karena itulah, Kemenperin bersama YBI mengangkat inovasi dan teknologi sebagai tema dalam perayaan Hari Batik Nasional 2025. Ini wujud komitmen kami untuk mendorong transformasi Industri Batik yang lestari secara budaya, ramah lingkungan, sekaligus berdaya saing global,” ujar Agus.

Baca juga: Kabar Terbaru Insentif Motor Listrik, Menperin Bocorkan Prosesnya

Gerakan Batik Nasional 2025

Tahun ini, Kemenperin dan YBI akan menyelenggarakan peringatan Gerakan Batik Nasional (GBN) dan Hari Batik Nasional (HBN) pada 30 Juli - 3 Agustus 2025 di Pasaraya Blok M, Jakarta, dengan mengusung tema “Bangga Berbatik”. Upaya ini sebagai langkah strategis dalam memacu pengembangan industri batik di dalam negeri agar semakin digemari oleh konsumen domestik maupun menembus pasar ekspor.

Kemenperin dan YBI menetapkan Batik Tulis Merawit Cirebon terpilih sebagai ikon GBN dan HBN 2025. Batik Tulis Merawit Cirebon merupakan salah satu batik Nusantara khas Cirebon yang memiliki ciri khas pola halus dengan ornamen yang detail, berupa garis-garis tipis dengan latar warna terang yang mencerminkan kekayaan seni dan budaya dari Cirebon. 

Teknik merawit adalah teknik menggoreskan canting tembokan dengan malam panas yang menghasilkan warna goresan garis kecil, tipis tanpa putus dengan latar kain berwarna muda/terang, sementara garis (outline) berwarna tua/gelap.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan