Pengusaha Galvanis Teriak Pasokan Gas ke Industri Dibatasi, Nasib 6.000 Karyawan Terancam
Asosiasi Galvanis Nasional (AGI) mengungkap pembatasan pasokan gas dapat berakibat fatal terhadap kelangsungan industri.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Galvanis Nasional (AGI) mengungkap pembatasan pasokan gas dapat berakibat fatal terhadap kelangsungan industri.
Perusahaan galvanis bergerak di bidang jasa pelapisan struktur besi baja dengan cairan seng cair untuk mencegah korosi pada baja (hot-dip galvanizing).
Proses ini merupakan kunci di pembangunan infrastruktur nasiona|, termasuk proyek prioritas yang dicanangkan oleh pemerintah.
Baca juga: HKI Minta Keberlanjutan dan Perluasan Program HGBT untuk Industri
Contohnya seperti proyek kelistrikan, infrasfruktur jalan dan jembatan, bendungan, serta berbagai proyek strategis swasta lainnya.
Pencelupan besi baja ke dalam cairan seng dilakukan pada suhu 450 derajat.
Sehingga, proses ini membutuhkan energi yang besar dan tidak dapat terputus selama 7 x 24 jam.
Seng cair tidak boleh membeku selama masa pakai tungku seng cair yang kurang lebih 5-7 tahun.
Ketua Umum AGI Harris Hendraka mengungkap adanya pembatasan pasokan gas industri yang mendadak diberlakukan oleh penyalur gas pada 13-31 Agustus 2025.
Pembatasan tersebut dinilai menimbulkan kekhawatiran yang sangat serius di kalangan pelaku usaha galvanis.
Menurut dia, keberlanjutan dan kepastian pasokan gas adalah faktor yang sangat krusial bagi banyak hal.
Baca juga: Kemenperin Ungkap Pengetatan Pasokan HGBT Ancam 134.000 Pekerja Industri
Faktor-faktor itu seperti stabiltas produksi, pemenuhan kontrak kerja dengan proyek-proyek yang sedang berjalan, dan perhitungan biaya.
Selain itu, pasokan gas juga berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup kurang lebih 6.000 tenaga kerja di industri galvanis.
"Pembatasan, apalagi pemutusan, pasokan gas terhadap kami dapat berakibat fatal terhadap kelangsungan perusahaan kami," kata Harris dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (17/8/2025).
Pengusaha Galvanis Minta Adanya Transparansi
Harris menyatakan sangat mengerti bahwa kebijakan pembatasan atau pengendalian energi dalam kondisi darurat memang kadang tidak bisa dihindari.
Sosok Eddy Hiariej, Wakil Menteri Hukum Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina Gas Negara |
![]() |
---|
RUPSLB PGN Rombak Pengurus, Arief Kurnia Risdianto Jadi Dirut Baru, Eddy Hiariej Komisaris |
![]() |
---|
RUPSLB Tetapkan Pengurus Baru Perseroan, PGN Perkuat Langkah Strategis Ekosistem Gas Bumi Nasional |
![]() |
---|
Pilot Project Dekarbonisasi Petrokimia Gresik dan Kemenperin Jadi Terobosan Baru Industri Hijau |
![]() |
---|
PGN dan Anak Usaha Kembangkan Jaringan Gas di Surabaya dan Batam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.