Generasi Muda Punya Peran Penting Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik, Ini Alasannya
Generasi muda punya peran penting dalam ekosistem Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di tanah air.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi muda punya peran penting dalam ekosistem Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di tanah air. Keterlibatan anak muda dipandang sebagai salah satu kunci optimalisasi adopsi dan pemanfaatan kendaraan ramah lingkungan di tanah air.
National Project Manager Entrev, Nasrullah Salim mengungkapkan generasi muda punya peran penting dalam agenda transisi energi nasional. Konsep footprint sejatinya adalah bentuk kepedulian akan kelestarian lingkungan sehingga mereka dapat menjadi mitra kolaborasi dan inovasi dalam adopsi teknologi rendah karbon.
Entrev (Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles in Indonesia) adalah proyek kolaborasi antara UNDP (United Nations Development Programme) dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM untuk membangun dan menguatkan ekosistem Electric Vehicle (KBLBB – Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) di Indonesia.
"Kami yakin generasi muda punya peran penting dalam agenda transisi energi dan adopsi kendaraan rendah karbon di masa depan, karena punya kepedulian lingkungan dan aktif mengikuti perkembangan teknologi," kata Nasrullah Salim dalam keterangannya, Senin (18/8/2025).
Nasrullah mengatakan kolaborasi Entrev, Kementerian ESDM dan UNDP telah melakukan sosialisasi dan lokakarya terkait KBLBB dengan para pemangku kepentingan di beberapa daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, hingga Bali.
Baca juga: Pasca Mendebut di GIIAS 2025, Wuling Roadshow Cortez Darion ke Mal
Nasrullah Salim menambahkan, Entrev berkomitmen menggelar lebih banyak sosialisasi dan lokakarya di seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat akan dilaksanakan di beberapa kota seperti seperti Medan, Balikpapan dan Makassar.
Kegiatan tersebut ditargetkan mampu menjangkau tak kurang dari 300 ribu peserta, dengan segmen utamanya dari generasi muda.
"Kami telah melihat bagaimana generasi muda kita banyak melakukan inisiatif terkait pelestarian lingkungan dan transisi energi. Hal itu perlu terus didukung agar kreativitas mereka tidak mandeg di lingkup terbatas," pungkas Eriell.
Kendaraan Listrik Tunjukkan Tren Positif
Ketua Tim Kerja Industri KBLBB Kementerian Perindustrian Patia J Manangdo mengatakan, industri kendaraan bermotor listrik di Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan positif, baik dari sisi jumlah produsen maupun populasi di jalan.
Ia menjelaskan bahwa hingga 2025 tercatat ada 252 ribu unit kendaraan listrik yang beroperasi, didominasi sepeda motor sebanyak 184 ribu unit, mobil penumpang 67 ribu unit, serta sisanya kendaraan roda tiga, bus listrik, dan kendaraan komersial.
“Dibandingkan tahun 2024 yang berjumlah 207 ribu unit, angka ini naik 78 persen. Bahkan, jika dibandingkan 2023 ke 2022, pertumbuhannya mencapai tiga kali lipat,” ujar Patia dikutip dari website Kementerian ESDM.
Ia menyebut, saat ini Indonesia memiliki 66 perusahaan sepeda motor listrik, 9 perusahaan mobil listrik, dan 7 produsen bus listrik dengan total investasi sekitar Rp5,6 triliun.
Hingga Juli 2025, jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) mencapai 4.186 unit yang tersebar di 2.789 lokasi. Sementara itu, untuk fasilitas swap baterai telah terbangun 1.902 unit.
Apple Belum Ajukan Sertifikat TKDN untuk Penjualan iPhone 17 di Indonesia |
![]() |
---|
Insentif Pajak Impor Mobil Listrik Berakhir Tahun Ini, Tidak Diperpanjang di 2026 |
![]() |
---|
Insentif Impor EV Tak Perlu Diperpanjang, Indonesia Harus Geser Fokus ke Produksi Lokal |
![]() |
---|
Pilot Project Dekarbonisasi Petrokimia Gresik dan Kemenperin Jadi Terobosan Baru Industri Hijau |
![]() |
---|
Kemenperin Terima 10 Pengaduan Dampak Krisis Gas di Industri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.