Kredit Bermasalah BTN Pernah Mencapai 4,79 Persen, Ini Langkah Perbaikinya
Pada akhir 2019, NPL (gross) BTN mencapai angka 4,78 persen yang menunjukkan angka tertinggi pada sepanjang sejarah BTN.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus melakukan perbaikan kualitas kredit serta proses bisnis secara menyeluruh.
Hal itu sebagai bentuk Perseroan mengembangkan bisnis, inovasi, dan transformasi digital untuk menjadi mitra utama pemberdayaan masyarakat Indonesia.
Hasil perbaikan kualitas kredit terlihat dari capaian angka Non-Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah selama kurang lebih 5 tahun terakhir.
Pada akhir 2019, NPL (gross) BTN mencapai angka 4,78 persen yang menunjukkan angka tertinggi pada sepanjang sejarah BTN.
Baca juga: Dukung Pembiayaan KPR bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, BTN dan BP Tapera Saling Sinergi
Namun, dalam 5 tahun terakhir, BTN terus melakukan perbaikan dan Business Process Improvement (BPI).
Hasilnnya, hingga Kuartal I/2025, rasio NPL (gross) BTN telah berada pada angka 3,29 persen.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, sejak BPI dimulai pada 2020, BTN terus berupaya untuk meningkatkan loan origination kredit demi menghasilkan kredit yang berkualitas.
Ia mengatakan, BTN meluncurkan Commercial Banking Center (CBC) pada 10 titik di seluruh Indonesia serta Regional Loan Processing Center (RLPC) pada 6 titik di seluruh Indonesia.
“Hasilnya sangat baik. Berdasarkan vintage analysis, kredit yang dihasilkan setelah BPI secara rata-rata untuk kredit yang dihasilkan setelah tahun 2021, NPL nya berada di bawah 1,2 persen”, kata Nixon dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (19/6/2025).
Tahun ini, BTN akan mengintegrasikan RLPC yang sebelumnya tersebar di 6 titik di seluruh Indonesia, menjadi National Loan Processing Center (NLPC).
Hal itu dalam rangka sentralisasi proses loan origination kredit konsumer dengan menggunakan standarisasi proses yang lebih baik, optimalisasi fungsi control, analisa, dan monitoring.
NLPC disebut sebagai upaya untuk menghasilkan kualitas kredit yang lebih baik.
Adapun saat ini komposisi kredit BTN masih didominasi oleh KPR, sekitar 79 persen dari total kredit nya BTN. Rata-rata tenornya panjang di atas 10 tahun.
"Jadi, kami terus megupayakan agar kredit yang dihasilkan juga baik karena mereka juga bakal lama dengan BTN,” ujar Nixon.
Rasio Kualitas Kredit Alami Kontraksi
Wamen BUMN Sebut Cicilan Rumah Saat Ini Terlalu Mahal, Harusnya Rp1 Juta |
![]() |
---|
Apersi: Rumah Menjadi Indikator Kesejahteraan |
![]() |
---|
BTN Bukukan Laba Bersih Rp 1,7 Triliun di Semester I 2025, Naik 13,6 Persen |
![]() |
---|
BCA Expo 2025 Digelar hingga 30 September, Hadirkan Suku Bunga KPR dan KKB Mulai 1,65 Persen |
![]() |
---|
bank bjb bersama bjb Syariah Serahkan 1.080 Rumah FLPP, Wujudkan Impian Keluarga Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.