Kredit Bermasalah BTN Pernah Mencapai 4,79 Persen, Ini Langkah Perbaikinya
Pada akhir 2019, NPL (gross) BTN mencapai angka 4,78 persen yang menunjukkan angka tertinggi pada sepanjang sejarah BTN.
Nixon menuturkan, saat ini beberapa rasio kualitas kredit seperti NPL (gross), NPL Coverage, serta cost of credit sedang mengalami kontraksi apabila dibandingkan dengan posisi akhir tahun.
Rasio NPL (gross) naik menjadi 3,29 persen pada kuartal I/2025, dibandingkan posisi akhir tahun 2024 sebesar 3,16.
Menurut Nixon, kenaikan rasio NPL (gross) ini merupakan salah satu langkah yang BTN lakukan untuk men-downgrade kredit-kredit pasca restrukturisasi covid, yang telah berakhir sejak tahun lalu.
"Kami membatasi untuk dilakukan restrukturisasi kredit secara berulang, dan secara bertahap melakukan downgrade sejak bulan Juni tahun 2024," ucap Nixon.
Dampaknya juga terlihat pada NPL coverage yang turun menjadi 104,61 persen pada kategori kuartal I/2025. Angkanya tercatat sebesar 115,37 persen pada posisi akhir tahun 2024.
Nixon menyebut BTN cukup banyak melakukan write off di awal tahun ini sebagai salah satu langkah front-loading atas kredit yang bermasalah.
"Kami juga telah menetapkan guidance cost of credit pada range 1 – 1,1 persen hingga akhir tahun 2025, dalam upaya meningkatkan rasio NPL Coverage kembali pada level 120 persen hingga akhir tahun,” kata Nixon.
Wamen BUMN Sebut Cicilan Rumah Saat Ini Terlalu Mahal, Harusnya Rp1 Juta |
![]() |
---|
Apersi: Rumah Menjadi Indikator Kesejahteraan |
![]() |
---|
BTN Bukukan Laba Bersih Rp 1,7 Triliun di Semester I 2025, Naik 13,6 Persen |
![]() |
---|
BCA Expo 2025 Digelar hingga 30 September, Hadirkan Suku Bunga KPR dan KKB Mulai 1,65 Persen |
![]() |
---|
bank bjb bersama bjb Syariah Serahkan 1.080 Rumah FLPP, Wujudkan Impian Keluarga Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.