Senin, 6 Oktober 2025

Inovasi dan Keberlanjutan Jadi Sorotan Pertamina Lubricants di JAMA Lube Oil 2025

Indonesia memegang pangsa pasar kendaraan terbesar, menjadikannya pemain utama di industri ini, terutama di sektor pelumas.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Lita Febriani
SEMINAR OLI - JAMA Lube Oil Seminar 2025 yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (10/3/2025). Seminar ini jadi wadah penting memahami arah masa depan industri otomotif dan pelumas di tengah meningkatnya tuntutan terhadap inovasi dan keberlanjutan.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia telah menetapkan target Net Zero Emission (NZE) tercapai pada tahun 2060. Sektor manufaktur sendiri membidik NZE bisa dicapai pada 2050.

Selain itu, sektor yang saat ini digenjot untuk mengurangi emisi adalah transportasi, dimana pengguna kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) diminta untuk semakin diperluas.

Penjualan kendaraan elektrifikasi tahun lalu telah mencapai 103.228 unit pada 2024, meraih sekitar 11,9 persen dari total penjualan roda empat.

Meski begitu, mobil dengan mesin pembakaran internal (ICE) masih mendominasi populasi kendaraan di Indonesia sebesar 99,95 persen, sementara kendaraan listrik (EV) hanya 0,05 persen.

"Dominasi ini menunjukkan bahwa permintaan pelumas mesin akan tetap tinggi di masa depan," tutur Senior Specialist Engine and Driveline Lubricants Pertamina Lubricants Alva Kurnia L., dalam acara JAMA Lube Oil Seminar 2025 di Jakarta, Senin (10/3/2025).

Alva menilai, Indonesia memegang pangsa pasar kendaraan terbesar, menjadikannya pemain utama di industri ini, terutama di sektor pelumas.

"Meskipun penjualan kendaraan listrik (EV) berkembang pesat, kendaraan ICE masih mendominasi. Namun permintaan akan pelumas dengan tingkat performa terbaru dan kualitas bahan dasar yang lebih tinggi terus bertambah, dipengaruhi oleh teknologi otomotif terbaru dan peraturan yang berlaku," imbuhnya.

Pelumas diyakini tetap memiliki peran penting dalam pengurangan emisi CO2, meski saat ini banyak negara fokus pada penggunaan mobil listrik.

OEM Relationship dari Afton Chemical Japan Corp. Yoshinori Ono, menyebut pelumas dan aditif berperan dalam teknologi otomotif modern.

"Terutama dalam meningkatkan fuel-efficiency di semua jenis kendaraan melalui formulasi dengan base oil canggih dan aditif berkinerja tinggi," kata Ono.

Baca juga: Teknologi Tembaga Hasil Riset Inggris Diaplikasikan di Pelumas Motor

Dua produsen pelumas Jepang, Idemitsu Kosan Co., Ltd. dan Japan Lubrizol Japan Ltd., menyampaikan pihaknya terus menekankan pentingnya meningkatkan ketersediaan oli berstandar ILSAC GF-6 atau API SP, mempromosikan penggunaan oli berstandar JASO GLV-1 dan GLV-2 untuk viskositas rendah demi efisiensi bahan bakar, serta oli  berstandar JASO DL-1, DL-2 dan DL-0 untuk kendaraan diesel ringan.

Sementara, JAMA Motorcycle Oil (MCO) Task Force mendorong penggunaan oli mesin berstandar JASO khusus untuk kendaraan roda dua.

Baca juga: Cari Pelumas Mobil di IIMS 2025, Ada Penawaran Beli 3 Bonus 1 di Area Gambir Expo

Ke depan, MCO akan mengurangi kandungan fosfor dan viskositas demi manfaat lingkungan global dan pengguna. 

Dalam sektor alat berat, JCMA juga telah menerapkan beberapa standarisasi untuk alat berat konstruksi seperti JCMAS HK (hydraulic fluid), JCMAS HKB (biodegradable hydraulic fluid), JCMAS GK (grease ) dan JCMAS GKB (biodegradable grease).

Sedangkan pada electric vehicle, sistem e-Axle memerlukan cairan khusus yang memenuhi kebutuhan spesifik, menawarkan solusi pelumasan all-in-one yang mendukung kinerja optimal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved