Pertamina Lubricants Luncurkan ILM 2.0, Dongkrak Layanan After-Sales untuk Industri
Pelumas hanya menyumbang sekitar 3 persen dari total biaya perawatan mesin industri maupun alat transportasi industri.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Lubricants (PTPL) resmi memperkenalkan Integrated Lubrication Management 2.0 (ILM 2.0), layanan after-sales terintegrasi untuk mendukung efisiensi manajemen pelumasan di sektor industri.
ILM 2.0 hadir dengan fitur dan manfaat yang diperbarui, mencakup berbagai aktivitas pengelolaan pelumas berbasis data guna meningkatkan kinerja operasional dan ketahanan peralatan industri.
Menurut data Pertamina Lubricants, pelumas hanya menyumbang sekitar 3 persen dari total biaya perawatan mesin industri maupun alat transportasi industri.
Akan tetapi, dengan manajemen pelumasan yang tepat, konsumen dapat mengidentifikasi dan melakukan langkah-langkah pencegahan hingga 70 persen dari potensi penyebab terjadinya kerusakan pada peralatan permesinan.
Baca juga: Teknologi Tembaga Hasil Riset Inggris Diaplikasikan di Pelumas Motor
Hal ini menjadi dasar ILM 2.0, karena manajemen pelumasan yang baik dan tepat dapat menjaga performa peralatan, memperpanjang usia pakai mesin, mengurangi potensi downtime akibat kerusakan mesin, hingga mendukung tercapainya target keberlanjutan perusahaan.
Vice President Technical Specialist PT Pertamina Lubricants Sinung Wikantoro mengatakan, Integrated Lubrication Management merupakan bentuk layanan PTPL kepada konsumen industri.
"Kalau di pelumas industri, lubrikan itu tidak hanya sekedar jual putus. Jadi kami juga terlibat untuk mengoptimalkan penggunaan lubricant itu di customer untuk menghasilkan nilai tambah. Nah nilai tambah itu apa? Operasional yang semakin efisien dan andal, kemudian downtime yang bisa diturunkan dan lubricating cost per waktu produk juga bisa kita kendalikan," tutur Sinung usai peluncuran ILM 2.0 di Lubricants Technology Center Pertamina, Jakarta Utara, Kamis (19/6/2025).
Tak sekedar berbasis data, layanan ILM 2.0 milik PTPL juga akan menyesuaikan dengan karakteristik masing-masing sektor, mulai dari industri pertambangan, pelayaran, konstruksi, F&B, semen, agro, manufaktur, hingga ATPM.
"Setiap sektor tentu memiliki kebutuhan dan tantangan tersendiri yang mengharuskan solusi layanan yang customized. Layanan kami telah dirancang untuk menawarkan fleksibilitas tersebut," jelas Sinung.
Pertamina Lubricants menghadirkan tiga layanan purna jual utama, antara lain:
1. Technical Assistance
Dukungan teknis langsung diberikan oleh para Technical Specialist dan Field Engineers yang berpengalaman serta bersertifikasi internasional, yang siap membantu menyelesaikan berbagai permasalahan di lapangan (troubleshooting).
Tim PTPL juga akan memberikan penilaian dan panduan untuk meningkatkan manajemen pelumasan, menjadi technical partner untuk melakukan continuous improvement, memberikan annual performance report dan bahkan bekerja sama dengan konsumen untuk mengembangkan produk untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya spesifik.
2. Lube Oil Laboratory
Oil Clinic Laboratory hadir untuk membantu pelanggan industri Pertamina Lubricants memantau kondisi pelumas secara cepat dan akurat.
Sosok Bripka Rohmat, Sopir Rantis yang Terjerat Kasus Tewasnya Driver Ojol Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Lini Produksi Jaguar Land Rover Lumpuh Akibat Serangan Siber |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Kompol Cosmas Resmi Dipecat dari Polri Terkait Kasus Rantis Lindas Ojek Online |
![]() |
---|
Penta Prima Paint Hadirkan Ruststop, Solusi Baru Atasi Karat Kendaraan |
![]() |
---|
3 Pengakuan Anggota Brimob Penabrak Ojol Affan: Nyawa Terancam hingga Kaca Rantis Gelap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.