Angkutan Retail KAI Naik 13 Persen di Juli-September 2025

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan kenaikan volume angkutan retail KAI sebesar 13 persen menjadi 185.057 ton dibanding periode yang sama tahun 2024 sebesar 164.034 ton di tiga triwulan pertama 2025 (Januari–September).

VP Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, model bisnis angkutan retail KAI dijalankan melalui dua pendekatan yaitu business to business (B2B) dengan mitra logistik resmi, serta business to customer (B2C).

“Ini memungkinkan masyarakat umum, termasuk UMKM mengirimkan barangnya melalui jaringan mitra KAI,” ujar Anne di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Layanan ini kini terintegrasi dengan berbagai jasa ekspedisi, e-commerce fulfillment, dan pengiriman antarkota, sehingga pelaku usaha dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan biaya kompetitif.

“Bagi UMKM, keberadaan layanan ini menjadi penopang penting rantai pasok untuk mempercepat distribusi produk dari sentra produksi ke pasar untuk meningkatkan daya saing di era digital,” imbuh Anne.

Anne menambahkan, KAI juga terus memperkuat integrasi logistik multimoda dengan mitra strategis di sektor first mile dan last mile, guna menghadirkan layanan yang semakin terhubung, transparan, dan adaptif terhadap digitalisasi.

Upaya ini menjadikan ekosistem logistik nasional lebih tangguh dalam menghadapi dinamika ekonomi global dan perubahan pola konsumsi masyarakat.

Baca juga: KAI Revitalisasi 200 Kereta Ekonomi, Kapasitas Kursi Dikurangi dari 80 Jadi 72

“KAI berkomitmen menghadirkan layanan logistik retail yang inklusif dan berdaya guna bagi semua lapisan, termasuk UMKM,” tambah Anne.