Blog Tribunners
Benarkah Hamas dan Israel Sungguh-sungguh Akan Berdamai?
Delegasi Hamas dan Israel serta utusan Gedung Putih, Steve Witkoff dan Jared Kushner telah bertemu di Kairo, Mesir.
Donald Trump telah membuat batas waktu hari Minggu, bagi Hamas untuk mematuhi kesepakatan, atau menghadapi kehancuran total.
"Jika kesepakatan KESEMPATAN TERAKHIR ini tidak tercapai, NERAKA, yang belum pernah terjadi sebelumnya, akan melanda Hamas. AKAN ADA PERDAMAIAN DI TIMUR TENGAH DENGAN CARA APAPUN," tulis Trump di akun Truth Social.
Hamas menyandera sekitar 250 orang menyusul serangan mendadak 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang.
Serangan Badai Al Aqsa itu memicu operasi penghancuran oleh militer Israel ke Gaza yang terjadi hingga hari ini.
Sebagian sandera telah dibebaskan, dan kelompok Hamas diyakini masih menahan hampir 50 sandera, yang sekitar setengahnya diperkirakan masih hidup.
Kampanye militer Israel di Gaza telah menyebabkan kerusakan luas di seluruh wilayah enclave Palestina ini.
Sebagian besar penduduk Gaza mengungsi, sementara lebih dari 68.000 warga Palestina tewas akibat bombardemen hebat Israel.
Sementara mengenai sikap Israel, Donald Trump di pernyataan terbarunya mengatakan Tel Aviv setuju menarik pasukannya ke garis yang dipertahankannya sebelum 7 Oktober 2023.
Trump memposting foto bergambar peta Gaza bergaris yang kira-kira sesuai dengan garis kendali tentara Israel sebelum serangan balasan ke Gaza.

Menurut Times of Israel, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) saat ini menguasai sekitar 70 persen wilayah Gaza.
IDF sebelumnya menyatakan akan membatasi kegiatannya pada "operasi pertahanan", karena baik Israel maupun Hamas secara tentatif menyetujui rencana Trump.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan harapan para sandera akan dipulangkan dalam beberapa hari mendatang, sementara IDF tetap di Jalur Gaza.
Netanyahu menggarisbawahi soal demiliterisasi Hamas, penawaran yang sudah pasti ditolak Hamas.
Tahap pertama proposal Trump mencakup pengembalian semua tawanan, baik yang hidup maupun yang mati, dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina.
Apakah kesediaan Hamas dan Israel mengakhiri perang seperti proposal Trump akan berhasil? Apakah mereka serius dan sungguh-sungguh ingin berdamai?
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
PM Qatar: Rencana Trump untuk Gaza Butuh Klarifikasi dan Negosiasi Lebih Lanjut |
![]() |
---|
Eks Intelijen Saudi Yakin Trump Mampu Tekan Zionis Akhiri Perang Gaza: Israel Curi Tanah Palestina |
![]() |
---|
Pertemuan Trump dengan Pemimpin Arab-Muslim Tuai Pujian Erdogan, Bahas Akhiri Perang Gaza |
![]() |
---|
Trump Sesumbar AS Akan Akhiri Perang Gaza 'Sekarang Juga', Hendak Temui Netanyahu dan Warga Israel |
![]() |
---|
Trump Incar Nobel Perdamaian, Macron: Akhiri Perang Gaza Dulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.