Tribunners / Citizen Journalism
Perbaikan Terfokus, Bukan Disetop: Jalan Bijak untuk Program MBG
Wacana penghentian Program Makan Bergizi Gratis menuai kritik. Solusi perbaikan terfokus dinilai lebih adil daripada penghentian total.
Editor:
Glery Lazuardi
Sesungguhnya kelangsungan pelaksanaan program MBG sangat memerlukan dukungan dan partisipasi masyarakat yang penuh kerelaan, kompetensi pelaksana yang memiliki jiwa manajerial-teknis-sosial budaya yang kuat.
Program MBG adalah salah satu pilar kebijakan sosial era pemerintahan saat ini. Menghentikannya secara menyeluruh hanya karena sejumlah insiden akan menjadi preseden buruk bagi desain kebijakan publik di masa depan, seolah pemerintah mudah mundur ketika menghadapi masalah.
Sebaliknya, perbaikan terfokus, pengawasan ketat, dan komunikasi publik yang transparan akan memperkuat legitimasi program ini sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat.
Jalan ini mungkin lebih sulit, tetapi inilah yang dibutuhkan untuk memastikan setiap anak Indonesia tetap mendapatkan haknya atas gizi yang layak, hari ini dan seterusnya.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Respons KPAI terkait Kasus Keracunan MBG yang Terus Berulang: Hentikan Sementara untuk Evaluasi |
![]() |
---|
650 Penjamah Makanan di Aceh Dilatih Jaga Mutu dan Keamanan Pangan MBG |
![]() |
---|
5.360 Anak Keracunan MBG, Pakar Bongkar Titik Rawan |
![]() |
---|
Mendagri Tito Sebut Program Makan Bergizi Gratis Dorong Rantai Pasok di Tingkat Lokal |
![]() |
---|
Kontroversi Surat Perjanjian MBG di Blora: Keracunan Harus Dirahasiakan, Dikritik Keras DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.