Senin, 29 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Mendagri Tito Sebut Program Makan Bergizi Gratis Dorong Rantai Pasok di Tingkat Lokal

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menjadi pendorong ekonomi di daerah. 

Puspen Kemendagri
MENDAGRI TITO KARNAVIAN - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian di Jakarta, beberapa waktu lalu. Ia mengatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menjadi pendorong ekonomi di daerah.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menjadi pendorong ekonomi di daerah. 

Hal ini didukung oleh ketersediaan 806 titik lahan yang siap digunakan untuk pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), pusat operasional penyaluran makanan.

"Ada 806 titik lahan yang tanahnya layak untuk pembangunan SPPG. Lahannya sudah siap dan pemerintah daerah juga sangat antusias," ujar Tito melalui keterangan tertulis, Jumat (20/9/2025).

Dari total lahan tersebut, BGN akan membangun 542 SPPG, sedangkan 264 sisanya akan dibangun oleh Kementerian PU. 

Tito yakin keberadaan SPPG ini, akan menciptakan lapangan kerja dan menghidupkan rantai pasok lokal, mendorong perputaran uang yang signifikan dan menumbuhkan ekonomi daerah.

Sementara peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andy Ahmad Zaelany menambahkan, lahan-lahan yang disediakan ini berpotensi menjadi titik awal untuk membentuk sentra ekonomi baru bagi para petani. 

Potensi ini dapat terwujud jika akses bagi masyarakat, khususnya petani, dibuka seluas-luasnya untuk berpartisipasi dalam program.

Menurut Andy, keberhasilan ini sangat bergantung pada penataan kelembagaan oleh pemerintah daerah. 

Ia mencontohkan model di Korea Selatan, di mana dinas pertanian memiliki peran penting dalam memastikan kualitas produksi komoditas pangan, mengatur proses pembelian dari petani, dan mendistribusikan hasil panen ke sekolah-sekolah.

Untuk memastikan MBG memberikan dampak ekonomi yang nyata, ada dua hal yang harus dipastikan bagi petani. 

Pertama, kepastian ketersediaan lahan garapan dan jenis komoditas yang harus ditanam. 

Kedua, sistem pembelian dan alur distribusi harus melibatkan usaha yang dikelola oleh masyarakat.

Dengan cara ini, Andy optimistis uang yang berputar dalam program MBG akan dinikmati langsung oleh warga di daerah, menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan