Tribunners / Citizen Journalism
Jangan Asal Kabur Aja Dulu, Tunggu Hasil Danantara
Kabur aja dulu tanpa mengenal negara tujuan merupakan tindakan konyol, riset pribadi tentang negara yang dituju sangat diperlukan.
Editor:
Suut Amdani
Ketika menjalankan tugas bicara di New York dan Vancouver, saya menyempatkan diri jalan-jalan bersama keluarga ke beberapa kota di Amerika Serikat dan Kanada.
Kami melihat banyak wilayah kumuh yang tidak terekspos ke media. Homeless merajalela di berbagai kota besar di Amerika, termasuk New York.
“Terdapat 771.480 orang yang tercatat sebagai tunawisma pada tahun 2024 — atau sekitar 23 per 10.000 orang. Angka ini menunjukkan peningkatan lebih dari 18 persen dibandingkan angka yang tercatat pada tahun 2023” (EconoFact, 8 Januari 2025).
Artinya, di negara impian banyak orang ini tingkat pengangguran tinggi. Jika jumlah pengangguran meningkat, tingkat kriminalitas pun mencuat.
Kendala utama lainnya adalah kendala bahasa. Mayaki pun berpesan kepada calon TKI yang mau #KaburAjaDulu ke Jepang.
Mereka harus bisa berbahasa Jepang. Selain kendala bahasa, faktor cuaca dan budaya perlu dipertimbangkan.
Cuaca
Setelah bertahun-tahun berkarya di negara orang, salah satu hambatan bagi istri saya adalah cuaca.
Meski istri saya berasal dari kota yang lebih dingin dari kota kelahiran saya, namun, daya tahannya terhadap negeri empat musim memang lebih rentan dibandingkan saya dan anak-anak kami.
Jika saya bisa mandi air dingin di saat winter—teman-teman saya di sana pun mengatakan saya sedikit ‘crazy’—istri saya tidak betah berlama-lama di luar ruangan saat musim dingin.
Di saat anak-anak kami asyik bermain lemparan-lemparan bola salju dan membuat boneka, istri saya sebentar-sebentar mencari ruangan yang ada pemanasnya.
Apalagi tawaran terakhir datang dari sebuah negara yang musim ‘panasnya’ pun dingin.
Lebih-lebih di kota yang bukan saja dingin namun juga berangin. Jamu anti angin pun bisa tidak mempan di sini. Akhirnya kami memilih ‘for good’.
Budaya
Bangsa Indonesia terkenal dengan keguyupannya. Apalagi jika bertemu dengan orang-orang sebangsa dan setanah air di negara orang.
Ungkapan "Gak ada loe gak rame” cocok untuk menggambarkan gaya bersosial masyarakat kita.
Suatu kali seorang sahabat dari Indonesia datang mengunjungi saya.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rosan Targetkan Penambahan Saham Freeport 12 Persen |
![]() |
---|
Mendagri Terima Kunjungan CIO Danantara, Bahas Penguatan Bidang Pendidikan dan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Surat Tilang Biru dan Merah di Jepang, Dendanya Bisa Capai Rp100 Juta hingga Hukuman Penjara |
![]() |
---|
Tidak Lulus SMA di Jepang Tetap Bisa Jadi Pengacara, Begini Caranya |
![]() |
---|
Menteri Haji Pastikan Prabowo Setujui Pembangunan Kampung Haji Didanai Danantara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.