Tribunners / Citizen Journalism
Jangan Asal Kabur Aja Dulu, Tunggu Hasil Danantara
Kabur aja dulu tanpa mengenal negara tujuan merupakan tindakan konyol, riset pribadi tentang negara yang dituju sangat diperlukan.
Editor:
Suut Amdani
Oleh: Xavier Quentin Pranata, penulis buku dan kolumnis.
TRIBUNNEWS.COM - Ajakan #KaburAjaDulu makin meluas setelah sejumlah media memberitakan berita PHK massal.
Salah satu judul beritanya begini: “2.072 Buruh Pabrik Nangis Histeris usai di-PHK, Cuma Dikasih Tahu Lewat Pesan Singkat Sehari Sebelumnya.”
Ajakan untuk bekerja di luar negeri dengan #KaburAjaDulu mendapat respon luas dari berbagai kalangan.
Detik.travel menurunkan artikel berjudul “Gaduh #KaburAjaDulu di Antara Warganet RI Disorot Media Asing”. Ada yang langsung merespon dan membuka tangan lebar-lebar. “Jepang Respons Ajakan Kerja di LN #KaburAjaDulu yang Marak di RI” judul berita CNN.
Setiap artikel yang membahas #KaburAjaDulu selalu diserbu komentar dari netizen baik yang iseng, kritikan pedas maupun masukan yang masuk akal.
“Seharusnya indonesia malu, dengan pajak tinggi tapi dari dulu tidak bisa memanjakan rakyatnya dengan fasilitas yang seharusnya rakyat nikmati, dan rakyat tidak akan mengeluh kalo apa yang telah dikeluarkan sesuai dengan harapan, tapi yang selalu didengar rakyat adalah hak rakyat yang dikorup oleh oknum tertentu yang di mana pemerintah pun belum sanggup memberantas dan mengatasinya, semoga Indonesia ke depannya lebih baik dan apa yang jadi hak rakyat benar-benar bisa untuk rakyat,” demikian komentar Riono Ismoyo.
“PT SANKEN Juni ini juga akan tutup produksi” tulis sakerep_nya dengan nada pesimis bahwa akan semakin banyak PHK massal di tanah air dan dengan demikian #KaburAjaDulu bisa menjadi salah satu—kalau tidak satu-satunya—alternatif untuk bertahan hidup.
“Di Jepang kita menghadapi masalah demografi. Jadi, kita menyambut pekerja yang punya keahlian dari banyak negara. Warga Indonesia sangat istimewa. Karena, kita punya tradisi persahabatan yang panjang dan banyak pekerja di Indonesia merupakan pekerja keras di Jepang. Jadi, misi saya meningkatkan jumlah orang-orang itu,” ujar Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, ke awak media dalam acara peringatan Ulang Tahun Kaisar Jepang atau National Day Reception di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Kamis (20/2) malam. (CNN).
Angin dari surga itu perlu diantisipasi dengan baik agar tidak masuk angin. "Kalau kamu tidak terlalu terikat dengan negara ini, pertimbangkan benar-benar untuk #KaburAjaDulu. Serius," tulis pengguna X, Petra Novandi seperti dikutip detik.travel.

Saya yang pernah berkarir di beberapa negara di luar Indonesia sangat setuju dengan komentar Petra Novandi.
Di samping itu, kabur aja dulu tanpa mengenal negara tujuan merupakan tindakan konyol.
Riset pribadi tentang negara yang dituju sangat diperlukan. Jangan hanya terpikat oleh promo dan apa kata orang.
American Dream yang sangat dibanggakan orang Amerika pun ternyata bisa menjadi Nightmare yang mengerikan.
Promosi suatu negara memang hanya mengambil sudut-sudut indah sebuah kota atau negara dengan menyamarkan bahkan menghilangkan kekumuhan daerah tersebut.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rosan Targetkan Penambahan Saham Freeport 12 Persen |
![]() |
---|
Mendagri Terima Kunjungan CIO Danantara, Bahas Penguatan Bidang Pendidikan dan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Surat Tilang Biru dan Merah di Jepang, Dendanya Bisa Capai Rp100 Juta hingga Hukuman Penjara |
![]() |
---|
Tidak Lulus SMA di Jepang Tetap Bisa Jadi Pengacara, Begini Caranya |
![]() |
---|
Menteri Haji Pastikan Prabowo Setujui Pembangunan Kampung Haji Didanai Danantara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.