Minggu, 5 Oktober 2025

Penyebab Meninggalnya Bunga Siswi Bandung Barat, Bukan karena Keracunan MBG, Keluarga Tolak Autopsi

Pihak sekolah hingga BGN memastikan meninggalnya siswi SMKN 1 Cihampelas, Bunga, bukan karena MBG.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
DAPUR MBG - Petugas menyiapkan paket makanan bergizi yang akan didistribuskan ke salah satu sekolah pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Baleendah Rancamanyar, Jalan Bojongsayang, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (29/9/2025). Seorang siswi SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Bunga Rahmawati (17), meninggal pada Selasa (30/9/2025). Pihak sekolah hingga BGN memastikan penyebab kematiannya bukan karena keracunan MBG. 

TRIBUNNEWS.com - Siswi SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Bunga Rahmawati (17), dipastikan meninggal dunia bukan karena keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Pihak sekolah, Dinas Kesehatan KBB, hingga Badan Gizi Nasional (BGN) telah buka suara mengenai penyebab kematian Bunga.

Meski ratusan siswi SMKN 1 Cihampelas mengalami keracunan MBG pada Rabu (24/9/2025), Bunga tidak termasuk korban.

"Betul, yang bersangkutan siswa kami dan dapat bagian MBG. Tapi, dia tidak tercatat masuk posko, Puskesmas, maupun rumah sakit saat kejadian keracunan," jelas seorang guru SMKN 1 Cihampelas, Dady, Rabu (1/10/2025), kepada TribunJabar.id.

Terpisah, Plt Kepala Dinkes KBB, Lia N Sukandar, mengungkapkan Bunga meninggal lebih dari dua hari setelah kejadian keracunan MBG di Kecamatan Cihampelas.

Lia mengungkapkan Bunga meninggal pada Selasa, setelah sehari sebelumnya sempat mengonsumsi obat dari warung usai mengeluh pusing.

Baca juga: Kronologi Bunga Rahmawati, Siswi SMK di Bandung Barat Meninggal Mirip Keracunan, Bukan karena MBG

"Kejadian meninggalnya pasien bukan akibat konsumsi MBG, karena gejala muncul lebih dari 2x24 jam setelah pasien mengonsumsi makanan tersebut," urai Lia, Rabu, masih dari TribunJabar.id.

"Pasien meminum obat dari warung dan tertidur," imbuh dia.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, juga telah memastikan meninggalnya Bunga tidak terkait MBG.

Ia menyebut penyebab kematian Bunga tidak bisa dipastikan lebih lanjut, sebab pihak keluarga menolak proses autopsi.

"Itu kan sudah dijelaskan dari sana bahwa itu tidak ada hubungannya," kata Dadan, Kamis (2/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

"Kemarin sebenarnya kita bertanya, tapi orang tuanya kan nggak mengizinkan untuk autopsi. Jadi kita serahkan ke pemerintah daerah yang menyampaikan, ya," lanjutnya.

Penolakan proses autopsi ini juga telah disampaikan pihak keluarga.

Paman Bunga, Nanang (53), mengatakan pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian keponakannya.

"Ke sini banyak yang datang. Dari RT sama katanya utusan dari Jakarta. Dari Polres ada juga, katanya mau autopsi, tapi keluarga menolak. Udah saja," ungkap Nanang, Rabu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved