Jumat, 3 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Inovasi Brilian! Dua Siswi SMA Asal Cilacap Jateng Buat Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG

Kisah Alya dan Felda, dua siswi SMA asal Cilacap yang punya inovasi brilian buat ompreng pendeteksi keracunan MBG. 

|
TribunTrends/Cilacapkab.go.id
OMPRENG PENDETEKSI KERACUNAN - Dua siswi SMA bernama Alya dan Felda baru saja membuat alat pendeteksi keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). 

TRBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua siswi SMA turun tangan menyikapi program MBG yang belakangan menuai polemik usai insiden keracunan di sejumlah wilayah.

Mereka adalah Alya dan Felda siswi SMAN 2 Cilacap Jateng yang baru saja membuat alat pendeteksi keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Lewat tangan kreatif keduanya terciptalah sebuah alat sederhana namun revolusioner bernama “Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG”.

Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG tersebut menjadi inovasi yang berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.

 

Cara kerja Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG

Mengutip dari Tribun Trends,  “Ompreng” ini bukan sekadar wadah makan biasa. 

Dengan menggabungkan teknologi Internet of Things (IoT), alat tersebut mampu mendeteksi apakah makanan yang tersaji dalam keadaan basi, tidak matang, atau berpotensi menimbulkan keracunan.

Inovasi brilian ini mereka ajukan dalam ajang bergengsi Astra Honda Motor Best Student (AHMBS) 2025, kompetisi tahunan yang mewadahi karya anak-anak muda SMA sederajat di seluruh Indonesia.

Baca juga: Sosok Anggota DPR Ungkap MBG jadi Bahan Lelucon: Makan Beracun Gratis dan Makan Belatung Gratis

Tahun ini, ajang tersebut digelar secara daring di AHM Yogyakarta pada 11–23 September 2025, diikuti oleh 61 tim dari wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Dewan juri tak segan melayangkan pujian. Bagi mereka, karya Alya dan Felda bukan hanya soal teknologi, tetapi juga bukti nyata kepedulian generasi muda terhadap isu sosial yang sedang ramai diperbincangkan.

Hasilnya, keduanya sukses meraih Juara 2 dan mengangkat nama Cilacap ke panggung regional.

Kebanggaan ini turut dirasakan Kepala SMAN 2 Cilacap, Dra. Masripah, M.M.Pd.

“Semoga menjadi penyemangat bagi siswa-siswi lainnya untuk menguatkan program Sekolah Riset di SMA Negeri 2 Cilacap sekaligus mengharumkan nama Kabupaten Cilacap di tingkat regional, nasional, maupun internasional," ujarnya penuh haru.

Prestasi Alya dan Felda bukan satu-satunya kejutan dari SMAN 2 Cilacap tahun ini. 

Satu tim lain yang beranggotakan Zahrana Nur Azizah dan Sabrina Fitri Matalin juga berhasil menembus babak final dengan inovasi bertajuk “SHAZA BREKECEK”, yakni pengembangan makanan khas Cilacap, Brekecek, menjadi kuliner kaleng dan keripik modern dalam kemasan ramah lingkungan.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved