Jumat, 3 Oktober 2025

Tak Ada Lagi Tanda-tanda Kehidupan dari Bawah Reruntuhan Bangunan Pesantren Al Khoziny Sidoarjo

Gedung musala Pesantren Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada 29 September 2025.

Editor: Hasanudin Aco
Kompas.com/Izzatun Najibah
PONPES AMBRUK - Sebuah bangunan musala di area Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk pada Senin (29/9/2025). Struktur bangunan diduga tak kuat. 

 

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO -  Tak ada lagi tanda-tanda kehidupan dari bawah reruntuhan bangunan musala pondok pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Hari ini, Kamis (2/20/2025)  adalah hari keempat ambruknya bangunan itu.

Diduga masih ada puluhan orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang ambruk pada Senin 29 September 2025 lalu.

Baca juga: 59 Orang Masih Terjebak Reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo

Alat berat mulai digunakan

Tim SAR kini mulai menggunakan alat berat di lokasi reruntuhan.

Sebelumnya alat berat tidak digunakan karena dikhawatirkan masih ada korban selamat di balik reruntuhan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengungkap upaya tersebut dilakukan usai tidak ditemukan lagi tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan bangunan tersebut.

"Mulai tadi malam, setelah penemuan terakhir dalam kondisi selamat, itu kami rapat koordinasi tim Gabungan menyatakan menggunakan alat-alat yang canggih, ada yang menggunakan drone termal secara ilmu pengetahuan tidak lagi ditemukan tanda-tanda kehidupan," ucapnya dalam Breaking News Kompas.TV, Kamis (2/10/2025).

"Kami masih memberi waktu kepada tim gabungan dari kemarin sore sampai tadi pagi. Bahkan tadi malam disterilkan lokasi supaya sunyi, di tengah kesunyian itu mudah-mudahan ada kedengaran, tanda-tanda kehidupan. Ternyata sampai tadi pagi tidak ada (tanda kehidupan)," imbuhnya.

Melihat kondisi tersebut, diputuskan upaya evakuasi dilakukan dengan mengerahkan alat berat dan tetap mengedepankan kehati-hatian.

"Akhirnya tim gabungan memutuskan untuk masuk tahap berikutnya, tahap evakuasi pencarian dengan menggunakan alat-alat berat. Tentu saja risikonya ini tidak mempertimbangkan lagi apabila yang masih selamat," jelasnya.

Ia mengatakan upaya evakuasi menggunakan alat berat itu telah dimulai sejak Kamis siang.

"Kegiatan sudah mulai, tadi crane sudah masuk, pesonel sudah masuk. Jam 11.30 (WIB) tadi sudah mulai," bebernya.

Menurut penjelasannya, proses evakuasi menggunakan alat berat tersebut dilakukan usai berdiskusi dengan keluarga korban.

Dimana keluarga korban  meminta agar proses evakuasi menggunakan alat berat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved