Senin, 6 Oktober 2025

7 Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Berhasil Dievakuasi Hari Ini, Dua Meninggal

Sejumlah korban diperkirakan belum bisa dievakuasi dari reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Penulis: Adi Suhendi
Tribun Jatim/M Taufik
BANGUNAN PONPES AMBRUK - Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo masih berusaha melakukan evakuasi di area bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang roboh, Senin (29/9/2025) sore. Pada hari ketiga pasca kejadian 7 korban berhasil dievakuasi. 

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Sejumlah korban diperkirakan belum bisa dievakuasi dari reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk pada Senin (29/09/2025) sekira pukul 15.00 WIB saat sejumlah santri sedang melaksanakan ibadah salat ashar.

Bangunan tiga lantai tersebut roboh setelah dilakukan pengecoran pada lantai atas di malam hari sebelum kejadian.

Karena Pondok Pesantren masih dalam proses pembangunan, bagian bawah bangunan sementara digunakan menjadi musala oleh para santri.

Hingga Rabu (1/10/2025) malam, 379 personel Tim SAR gabungan masih berupaya melakukan evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan.

15 Titik Keberadaan Korban Teridentifikasi

Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) mendeteksi 15 titik diduga lokasi korban yang terjebak di reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

15 titik tersebut teridentifikasi setelah tim SAR melakukan pemantauan menggunakan drone thermal pada Rabu (1/10/2025).

Baca juga: Bantuan Logistik Mulai Disalurkan ke Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jatim

Dari 15 titik tersebut, delapan di antaranya dalam tingkat kesadaran warna hitam alias tidak bisa berkomunikasi dan tujuh lainnya berada di tingkat kesadaran merah atau masih bisa berkomunikasi dengan petugas. 

7 titik berstatus hitam berada di sektor A2, 1 titik berstatus hitam di area A2, dan 7 titik berstatus merah (responsif) yang tersebar di beberapa titik.

"Dikarenakan sektor A2, dari 7 target yang ada semua statusnya adalah hitam maka kami tidak prioritaskan dahulu, tapi kami prioritaskan yang statusnya adalah warna merah atau korban yang masih responsif yaitu yang ada di A1," kata Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas, Emi Freezer dilansir dari Tribunmataraman.com, Rabu (1/10/2025).

Baca juga: 3 Kisah Pilu Musala Ponpes Sidoarjo Ambruk, Santri Jadi Korban usai Tak Diizinkan Ibu Pulang

Dikutip dari kompas tv, dalam proses evakuasi, tim SAR menghadapi berbagai kendala, satu di antaranya sempitnya akses menuju lokasi.

"Di A1 ada dua target yang harus kami evakuasi yang pertama adalah target warna hitam yang berada di posisi terdepan lalu posisi terbelakang itu adalah posisi yang merah," ucap Freezer.

"Kemudian dengan upaya pendekatan pembuatan tunnel (terowongan, red) karena posisi lantai atas dan lantai bawah itu jaraknya hanya 15 cm membuat kami harus bekerja merangkak," ucapnya.

7 Korban Berhasil Dievakuasi Pada Hari Ketiga Pascakejadian

Petugas SAR gabungan sepanjang Rabu (1/10/2025) atau hari ketiga pascakejadian berhasil mengevakuasi 7 orang korban. 

Dari jumlah itu, 5 korban dievakuasi dalam keadaan selamat, sedangkan 2 dua korban meninggal dunia. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved