KemenPPPA Beri Pendampingan Intensif untuk Santri Korban Ambruknya Pesantren di Sidoarjo
KemenPPPA memastikan pendampingan untuk santri yang menjadi korban ambruknya bangunan asrama di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memastikan pendampingan untuk santri yang menjadi korban ambruknya bangunan asrama di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Plt Deputi Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Ratna Susianawati, mengatakan para santri mendapatkan perlindungan, pendampingan psikososial, serta koordinasi dengan keluarga masing-masing.
"Ini sungguh menjadi satu kejadian yang tidak kita inginkan, yang tidak kita harapkan. Ini juga kemirisan kita, tentunya kejadian ini sangat memprihatinkan," kata Ratna di Kantor KemenPPPA, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
"Banyak langkah progresif yang sudah dilakukan, mulai dari assessment awal kondisi anak, identifikasi faktor penyebab, hingga pemulihan psikologis bagi mereka," tambah Ratna.
Koordinasi dengan pemerintah daerah Jawa Timur dan kepolisian, kata Ratna telah berjalan untuk menelusuri penyebab utama keruntuhan bangunan.
Baca juga: 3 Kisah Pilu Musala Ponpes Sidoarjo Ambruk, Santri Jadi Korban usai Tak Diizinkan Ibu Pulang
Peristiwa ini, menurut Ratna, bukan suatu hal yang diharapkan bisa terjadi.
"Langkah cepat ini sudah dilakukan oleh pemerintah daerah. Kepolisian juga meneliti faktor utama terjadinya musibah. Namun yang jelas, ini adalah lembaga pendidikan, dan kita tentu tidak mengharapkan hal ini terjadi," katanya.
Ratna mengatakan pendampingan dilakukan secara terstruktur melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD-PPA) yang bersinergi dengan UPTDA setempat.
"Karena kejadiannya di Sidoarjo, kami terus berkomunikasi dengan UPTD-PPA setempat untuk memastikan hak-hak anak terpenuhi, termasuk perlindungan psikososial, koordinasi dengan keluarga, serta pendampingan selama proses pemulihan," pungkasnya.
Baca juga: 91 Orang Diduga Masih Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Korban Beri Sinyal ke Petugas
Seperti diketahui, peristiwa ini terjadi pada Senin, 29 September 2025 sekitar pukul 14.40 WIB saat lebih dari 100 santri sedang melaksanakan salat Ashar berjamaah.
Bangunan musala tersebut baru saja dilakukan pengecoran di lantai atas dan masih dalam tahap renovasi.
Terkini total korban yang telah dievakuasi mencapai 102 orang.
Tiga santri dilaporkan meninggal dunia: Mochammad Mashudulhaq (14) dari Surabaya, Muhammad Soleh (22) dari Bangka Belitung, Maulana Alfan Abrahimafic (15).
Sebanyak 77 korban luka-luka dirawat di berbagai rumah sakit: RSUD Sidoarjo 34 orang, RS Siti Hajar 38 orang, RS Delta Surya 4 orang.

Tim SAR gabungan masih mencari 38 santri yang diduga terjebak di bawah reruntuhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.