Polisi Selidiki Penyebab Ambruknya Atap SMKN 1 Cileungsi, Diduga Tak Kuat Tahan Genteng
Bareskrim Polri mengirim Puslabfor untuk menyelidiki penyebab ambruknya atap SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor. Diduga tak kuat tahan beban
TRIBUNNEWS.COM - Atap bangunan kelas SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ambruk, Rabu (10/9/2025) pagi.
Tiga puluh satu orang terluka dalam kejadian ini dan dua di antaranya merupakan guru perempuan.
SMKN 1 Cileungsi terletak sekitar 40 kilometer dari pusat Kota Bogor.
Sekolah kejuruan tersebut berjarak lebih dekat ke Jakarta Selatan ketimbang Kota Bogor.
Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri pun turun untuk mencari penyebab ambruknya atap sekolah tersebut.
Sejumlah ruang kelas terdampak dalam kejadian ini.
"Hari ini dari Puslabfor datang untuk mengambil (sampel) dan melihat situasi," ujar Kapolsek Cileungsi, Kompol Edison, Kamis (11/9/2025).
Camat Cileungsi, Edi Henryana sebelumnya menuturkan bahwa atap roboh karena diduga tak kuat menopang beban.
"Belum diketahui secara pasti,"
"Kemungkinan karena konstruksi baja ringan yang tidak kuat menahan beban genteng keramik," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu (10/9/2025).
Menteri Tinjau Lokasi
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti hari ini meninjau SMKN 1 Cileungsi.
Baca juga: Penampakan Tenda Darurat Tempat Siswa SMKN 1 Cileungsi Belajar karena Atap Ruang Kelas Ambruk
Ia mengecek langsung kondisi bangunan yang rusak dari luar dengan didampingi Kepala Sekolah SMKN 1 Cileungsi dan Direktur SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Kepada TribunnewsBogor.com, ia menuturkan bahwa dalam peninjauan ini hanya dilakukan dari luar karena ruang yang terdampak masih terpasang garis polisi.
"Ada beberapa bagian kelas yang atapnya rusak dan kami tidak bisa meninjau ke dalam karena masih ada garis polisi," ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Ia menuturkan, ada tiga ruang kelas yang terdampak dan akan segera diperbaiki.
Target perbaikan juga akan rampung pada akhir 2025 ini.
"Jadi anggarannya pakai anggaran 2025, sehingga pelaksanaannya harus selesai pada tahun 2025, sistemnya swakelola nanti kepala sekolah yang menunjuk rekanan dan semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan renovasi sekolah yang rusak," katanya.
Bangun Tenda
Kerusakan terjadi pada empat bangunan yang terdiri dari tiga ruang kelas dan satu aula.
Siswa sekolah pun kini tak bisa menggunakan empat ruangan tersebut.
Mengutip TribunnewsBogor.com, pelajar melakukan KBM di sebuah tenda darurat yang didirikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).
Tenda tersebut didirikan di sebuah lapangan yang aman dari dampak bangunan ambruk.
"Kami dari kementerian membantu tiga tenda darurat untuk anak-anak bisa belajar, sudah semuanya terpasang, semua tim sudah bekerja dari jam 2 dini hari tadi," ujar Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti, Kamis (11/9/2025).
Saat ini para siswa belajar secara daring untuk sementara.
Nantinya kegiatan belajar mengajar bagi seluruh siswa akan dimulai kembali pada Senin (15/9/2025).
Ia menuturkan para siswa nantinya akan bergantian belajar di rumah di dalam tenda.
Baca juga: Pasca Insiden Atap Runtuh, Bupati Bogor Tinjau SMKN 1 Cileungsi
"Tadi ibu kepala sekolah menyampaikan nanti belajarnya secara hybrid, secara bergantian mereka ke sini kemudian yang tentu saja ya ini, kita perbaiki," kata Abdul Mu'ti.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cari Tahu Penyebab Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk, Puslabfor Polri Lakukan Penyelidikan
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.