Berita Viral
Siswa SMP di Klaten Mengurung Diri usai Gagal Jadi Tim Lomba Aubade, Seminggu Tak Masuk Sekolah
Siswa SMP di Klaten seminggu tak masuk sekolah setelah gagal jadi tim lomba aubade, ia trauma dan mengurung diri.
Adapun kriteria siswa yang mengikuti seleksi tim aubade memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik, disiplin serta tanggung jawab.
Kemudian mampu bekerja sama dalam tim, mengikuti dan merespons setiap intruksi dengan baik.
Selanjutnya, memiliki rasa percaya diri tinggi, sikap dan postur tubuh baik, bersedia mengikuti secara sukarela tanpa paksaan, rela berkobran, dan menerima segala konsekuensi yang ditimbulkan.
Selain itu, juga bebas dari perundungan dan tidak diskriminatif berdasarkan gender maupun sara.
Tonang menjelaskan, sejak seleksi pertama, siswa tersebut memang telah dinyatakan tidak lolos.
"Jadi dari awal sudah ada proses seleksi. Pada seleksi pertama, siswa yang bersangkutan (siswa A) tidak lolos. Dia tidak sendiri, ada sembilan siswa yang tidak lolos, dikutip dari TribunJogja.com.
Ia mengungkapkan, A merupakan anggota tim inti Garda Satya (nama pasukan PBB SMP Negeri 2 Klaten) yang berjumlah 16 orang.
Dari tim tersebut, ada lima siswa yang dinyatakan tidak lolos, termasuk A.
"Tidak lolosnya karena sesuai penilaian 5 kriteria pembentukan tim, mulai dari kekompakan gerakan, ketepatan, penjiwaan ekspresi, kerapihan, keseragaman, serta keseluruhan penampilan," jelas Tonang.
Ternyata hasil itu membuat A kecewa, hingga memilih tidak masuk sekolah selama satu minggu, sejak Selasa (19/8/2025) sampai Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Sosok Camat Agus Riyadi Disorot Buntut Insiden Drumband MTsN Gagal Tampil di Jambi, Berapa Hartanya?
Pihak sekolah juga telah mendatangi kediaman A, namun tidak bertemu dengan siswa yang bersangkutan.
"Kemarin sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) kami kalau ada siswa 3 hari tidak berangkat tanpa alasan."
"Maka kami jalankan home visit tanpa pemberitahuan. Akhirnya bisa sampai rumah tapi tidak ketemu anaknya," sambungnya.
Pihaknya mengaku terus berkomunikasi dengan orang tua A, agar yang bersangkutan bisa segera masuk sekolah.
Bupati Klaten Turun Tangan
Kasus ini juga mendapat perhatian dari Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo dan Wakil Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto.
Sumber: TribunSolo.com
Berita Viral
Sosok Arlan, Walkot Prabumulih Dikaitkan dengan Pencopotan Kepsek, Kepala Dinas Beri Klarifikasi |
---|
Alasan Kepsek di Prabumulih Dicopot, Disdik: Bukan Tegur Anak Wali Kota, Kalau Disebutkan Malu Dia |
---|
Jadi Korban Bully, Siswi MTs di Donggala Tinggal Hanya bersama Nenek, Ayahnya Sudah Meninggal |
---|
Sosok Roni Ardiansyah, Kepala SMPN 1 Prabumulih Dicopot, Diduga Gara-gara Tegur Anak Wali Kota |
---|
Update Kondisi Bocah TK di Solo yang Alat Vitalnya Dilukai Teman, Akhirnya Disunat |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.