Sabtu, 4 Oktober 2025

Berita Viral

Nasib Miris Raya, Balita asal Sukabumi: Rumit Urus BPJS Kesehatan, Meninggal Dunia akibat Cacingan

Balita asal Sukabumi bernama Raya harus meninggal dunia setelah menderita cacingan. Namun selama dirawat, dirinya sulit untuk mengurus BPJS Kesehatan.

Freepik
BALITA MENINGGAL CACINGAN - Ilustrasi bayi. Seorang balita asal Desa Cinaga, Kecamatan Kabanduga, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat bernama Raya (3) meninggal dunia setelah menderita cacingan akut sepanjang hidupnya. Saat dilarikan ke rumah sakit oleh organisasi kemanusiaan atau filantropi, Rumah Teduh, ternyata Raya tidak memiliki BPJS Kesehatan. Saat diurus, birokrasinya pun begitu rumit. Akibatnya, pihak Rumah Teduh harus menanggung biaya hingga puluhan juta rupiah. Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025 lalu. 

Rangkaian birokrasi yang rumit itu ternyata tidak menghasilkan keputusan apapun karena akhirnya pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyatakan tidak memiliki anggaran untuk membantu subsidi perawatan Raya melalui BPJS Kesehatan.

"Dan memberikan solusi untuk Raya yang telah berhari-hari dalam keadaan koma dipindahkan saja ke Rumah Sakit Kabupaten Jampang," ujarnya.

Akhirnya, perawatan Raya pun ditanggung oleh Rumah Teduh Sukabumi. Pada batas akhir pengurusan administrasi BPJS Kesehatan, biaya perawatan Raya sudah menyentuh angka lebih dari Rp11 juta.

"Untuk per hari ini (biaya perawatan Raya) sudah mencapai Rp11.669.950," kata relawan Rumah Teduh, Dani, dalam video tersebut.

Namun, nasib berkata lain. Raya dinyatakan meninggal dunia pada 22 Juli 2025 lalu.

Di sisi lain, pihak Rumah Teduh Sukabumi masih harus membayar tagihan selama perawatan Raya yang sudah membengkak hingga mencapai lebih dari Rp23 juta.

Kades Sebut Raya Miliki Gaya Hidup Tak Sehat, Sering Main di Bawah Kolong Rumah

Kepala Desa (Kades) Cianaga, Wardi Sutandi, membenarkan Raya merupakan warga desanya.

Dia mengatakan penyakit yang diderita Raya karena minimnya pengawasan dari orang tua karena keduanya menderita gangguan mental.

"Kedua orang tuanya memiliki keterbelakangan mental, sehingga daya asuh terhadap anaknya kurang, tidak tahu persis bagaimana kondisi anaknya," kata Wardi kepada awak media di RSUD Sekawan Cibadak, Selasa (19/8/2025), dikutip dari Tribun Jabar.

Di sisi lain, Wardi mengatakan Raya juga memiliki gaya hidup yang tidak sehat karena bermain di bawah kolong rumah bersama ayam.

Kendati demikian, dia menuturkan sanak saudaranya kerap menjaga Raya dan kakaknya yang masih berusia 7 tahun.

Wardi mengaku kerap mengontrol kondisi keluarga Raya dan memberi sedikit rezeki untuk mereka.

"Iya sering kita kontrol, kalau ada rezeki juga sedikit kita suka kasih, kan orang tuanya enggak bisa kerja juga," jelasnya.

"Tapi yang namanya penyakit juga kan kita enggak tahu, untuk Raya dan kakaknya ini tidak seperti ortunya (yang mengalami keterbelakangan mental)," sambungnya.

Baca juga: Balita di Sukabumi Meninggal karena Cacingan, Dedi Mulyadi Bakal Beri Sanksi ke Pemerintah Desa

Sebelum meninggal dunia, Raya disebut oleh Wardi sempat diduga mengalami penyakit paru-paru.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved