Berita Viral
Markas Brimob di SBT Maluku Digeruduk Warga, Buntut Anggota Brimob Keroyok Satu Keluarga
Sebanyak 17 anggota Brimob diduga menganiaya satu keluarga di Bula, Maluku. Picu aksi protes warga dan organisasi kemasyarakatan.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 17 anggota Brimob diamankan setelah terjadi pengeroyokan di sebuah rumah warga di kawasan Pantai Pos, Desa Bula, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku.
Para anggota Brimob diduga menganiaya pemilik rumah bernama Abdul Haji Rumaday beserta istri dan keluarganya.
Identitas para korban yakni Jamina Rumadedey (26), Abdul Haji Rumaday, Dessy Rumaday (31), Jamila rumaday (51), Ranja Rumaday (20), Alfaris Rumaday (2), da Safitri Rumaday (4).
Aksi pengeroyokan yang terjadi pada Senin (22/9/2025) sekitar pukul 11.46 WIT.
Akibat tindakan para anggota Brimob, Abdul Haji Rumaday mengalami luka memar di wajah dan goresan di tangan.
Korban lain mengalami pemukulan, bahkan kakak Abdul Haji Rumaday mengalami pelecehan setelah handuk yang dikenakannya ditarik paksa oleh oknum Brimob.
Pemicu pengeroyokan keributan di sebuah pesta pernikahan pada Minggu (21/9/2025) yang berujung pada pemukulan seorang anggota Brimob oleh tamu pesta.
Abdul Haji Rumaday dituding sebagai pelaku pemukulan sehingga rumahnya didatangi anggota Brimob.
Brimob adalah satuan elite Kepolisian Republik Indonesia yang bertugas menangani situasi berisiko tinggi seperti terorisme, kerusuhan, dan kejahatan bersenjata.
Markas Brimob Batalyon B Pelopor Kompi III, Kota Bula, Maluku digeruduk ratusan warga yang menuntut kasus ini diusut tuntas, Selasa (23/9/2025).
Massa terdiri dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta sejumlah organisasi yakni HMI, IMM, GMNI dan KAHMI.
Baca juga: 5 Personel Brimob Pelindas Ojol Affan Belum Disidang Etik, Ini Penjelasan Polri
Sebuah mobil truk dan alat pengeras suara digunakan untuk orasi di depan Markas Brimob.
"Kita datang disini hanya menuntut keadilan, kalian bukan preman, kalian ada pengayom masyarakat," ujar Zilkifli Sengan selaku orator.
Ia menyayangkan sikap anggota Brimob yang melakukan kekerasan ke warga karena permasalahan pribadi.
"Seharusnya melindungi kami sebagai masyarakat Indonesia, kalau seperti ini sudah seharusnya ada reformasi Polri," tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.