Rabu, 1 Oktober 2025

Fakta-Fakta FORNAS VIII NTB 2025: Dari Warisan Budaya hingga Perputaran Ekonomi Rp 800 Miliar

FORNAS VIII NTB 2025 sukses gaungkan olahraga budaya ke dunia, gerakkan ekonomi Rp 800 M, dan jadi pemanasan menuju PON 2028.

Editor: Glery Lazuardi
ISTIMEWA
FORNAS VIII/2025 - Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal bersama peserta FORNAS VIII, menunjukkan antusiasme NTB menjadi tuan rumah ajang olahraga nasional. 

TRIBUNNEWS.COM - Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 26 Juli – 1 Agustus 2025 telah sukses diselenggarakan, menjadi garda terdepan dalam memotivasi olahraga budaya Indonesia. 

FORNAS adalah acara olahraga yang diselenggarakan oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI).

FORNAS bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan berbagai jenis olahraga rekreasi, termasuk olahraga tradisional Indonesia, permainan komunitas, dan aktivitas fisik lainnya yang bersifat menyenangkan dan non-kompetitif.

Berakhirnya FORNAS VIII tidak memudarkan semangat untuk menjadikan olahraga masyarakat sebagai kebanggaan nasional dan global.

Wakil Ketua Penyelenggara, Kanjeng Pangeran Tedjodiningrat Broto Asmoro atau yang akrab disapa Maskanjeng, mengemukakan sejumlah fakta menarik di balik kesuksesan event ini.

FORNAS VIII Menghidupkan Kembali Budaya Bangsa

Maskanjeng menegaskan, FORNAS VIII membuktikan bahwa olahraga masyarakat adalah bagian dari kebudayaan. 

"FORNAS VIII membuktikan bahwa olahraga masyarakat adalah perpanjangan dari kebudayaan bangsa. Dari arena lomba panahan tradisional hingga parade budaya dalam pembukaan, kita menyaksikan bagaimana kearifan lokal menjelma menjadi bagian integral dari identitas olahraga Indonesia," tuturnya. 

Event ini memadukan olahraga dengan tradisi lokal, menjadikannya perayaan budaya yang tak terlupakan.

Meningkatkan Keterlibatan Masyarakat

Lonjakan pendatang hingga 80.000 orang selama FORNAS VIII di NTB menunjukkan semakin tingginya kepedulian masyarakat terhadap pelestarian olahraga tradisional.

Antusiasme ini menjadi modal kuat untuk menjadikan olahraga budaya sebagai tuan rumah di negeri sendiri sebelum melangkah ke kancah internasional.

Mendorong Olahraga Tradisional Go Internasional

Maskanjeng melihat potensi besar pada olahraga tradisional yang ditampilkan di FORNAS VIII untuk mendunia, seperti Pencak Silat yang telah diakui UNESCO. 

"Langkah Pencak Silat ini tentu bisa disusul oleh olahraga budaya Indonesia lainnya yang kini tampil di FORNAS. Ada panahan tradisonal, tarik tambang, balap enggrang sampai balap kuda tanpa pelana dan lain-lain," ungkapnya.

Menanamkan Filosofi "Kalah Menang Semua Senang"

Filosofi ini bukanlah sekadar jargon, melainkan nilai luhur yang dijunjung tinggi. 

"Ini adalah nilai luhur bangsa yang menjunjung tinggi sportivitas di atas ego, dan kebersamaan di atas podium," kata Maskanjeng. FORNAS VIIImengajarkan sportivitas dan persaudaraan, tanpa memandang menang atau kalah.

Mendorong Gaya Hidup Sehat di Masyarakat

Geliat FORNAS VIII di NTB, yang mempertandingkan 72 Induk Organisasi Olahraga (INORGA), menunjukkan semakin banyak masyarakat yang menjadikan olahraga sebagai gaya hidup. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Menciptakan Perputaran Ekonomi yang Fantastis

Dari sisi ekonomi, FORNAS VIII mencatatkan capaian luar biasa dengan perkiraan perputaran nilai ekonomi pariwisata sebesar Rp 800 miliar.

Selain itu, event ini berhasil menciptakan 9.800 lapangan kerja sementara.

"Ini menunjukkan bahwa olahraga masyarakat bukan hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menyegarkan ekonomi lokal," jelas Maskanjeng.

Memperkuat Identitas Kolektif dan Jejaring Sosial

FORNAS VIII tidak hanya berfokus pada kompetisi, tetapi juga memperkuat ikatan sosial masyarakat NTB.

"Dari warung makan Ayam Taliwang di Mataram hingga homestay di kaki Rinjani, semua merasakan denyut manfaat dari festival ini. Inilah wajah olahraga yang membumi bukan hanya untuk elite, tapi untuk rakyat," ujarnya.

FORNAS VIII sebagai Pemanasan untuk PON 2028

Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menyebut FORNAS VIII sebagai pemanasan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028. Menurutnya, kesuksesan FORNAS menunjukkan kapasitas anak muda NTB dalam mengelola event besar.

"NTB bukan hanya layak menjadi tuan rumah, tetapi mampu memberi warna baru dalam tata kelola event olahraga nasional," ujar Iqbal.

Memberi Makna Baru bagi Warga NTB

Sebagai tuan rumah, FORNAS VIII telah memberi makna baru bagi warga NTB. Maskanjeng percaya bahwa menjadi tuan rumah bukan hanya sekadar menerima tamu, tapi juga memberikan pengalaman terbaik kepada bangsa.

"NTB telah memberi yang terbaik untuk negeri, sebuah legacy yang menjadi jawaban generasi, generasi olah raga, generasi yang berbudaya generasi Indonesia yang berkarakter," tutupnya.

Sumber: Tribun Lombok

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved