Minggu, 5 Oktober 2025

Tragis Siswa SD di Bangka Selatan Tewas Usai Dibully, Ini Kronologinya

Siswa SD di Bangka Selatan meninggal dunia diduga akibat bullying. Keluarga tuntut keadilan, KPAI dan polisi turun tangan.

Editor: Glery Lazuardi
freepik
BULLYING - Korban bullying, siswa kelas V SDN 22 Rias, Bangka Selatan, sempat dirawat intensif sebelum meninggal dunia akibat dugaan pengeroyokan. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa kelas V SD Negeri 22 Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, meninggal dunia diduga akibat tindakan bullying yang dilakukan teman sebayanya.

Korban berusia 10 tahun itu sempat dirawat intensif di RSUD Junjung Besaoh sebelum akhirnya meninggal dunia pada Minggu (27/7/2025) pukul 08.12 WIB.

Kabar ini pertama kali viral setelah diunggah keluarga di media sosial Facebook, lengkap dengan foto korban yang terbaring lemah dengan perban dan selang medis di tubuhnya.

Unggahan Dhony Dinata, paman korban, menandai akun Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid.

Dalam unggahannya, Dhony menyebut keponakannya menjadi korban bullying oleh teman-temannya dan meminta keadilan atas kejadian tersebut.

“Keponakan saya korban bully oleh teman-teman sekolah. Sudah sempat melapor ke guru, tapi diabaikan,” tulis Dhony.

Sebelum dilarikan ke rumah sakit, korban mengeluh sakit dan muntah-muntah. Ia sempat mengungkap kepada keluarga bahwa dirinya dipukul di kepala dan perut.

Dokter menemukan adanya pembengkakan di kepala dan luka serius di bagian lambung. Korban sempat dioperasi, namun nyawanya tak tertolong.

Pihak keluarga menyesalkan respons sekolah yang dianggap lalai. Menurut Dhony, korban pernah tidak masuk sekolah selama empat hari karena trauma.

“Ada saksi yang melihat korban dikeroyok. Tapi tidak ada tindakan serius dari guru atau sekolah,” tegas Dhony.

Keluarga akan melaporkan kasus ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Dinas Pendidikan Bangka Selatan untuk meminta pendampingan hukum.

Kapolres Bangka Selatan AKBP Agus Arif Wijayanto menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya korban.

Ia memastikan bahwa proses penyelidikan sudah dimulai meskipun laporan resmi dari keluarga belum diterima.

“Jika ditemukan unsur pidana, kasus akan kami naikkan ke tahap penyidikan. Siapapun pelakunya akan diproses sesuai hukum,” ujar Kapolres.

Sementara itu, Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, telah menurunkan tim pencari fakta untuk menyelidiki penyebab kematian korban. Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah untuk hadir dan mencegah kasus serupa.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved