Selasa, 7 Oktober 2025

7 Fakta Wanita Dibunuh Keponakan di Pasuruan, Pelaku Sempat Pura-pura Saat Polisi Lakukan Olah TKP

M Fawaid (27) tega mengahabisi bibinya Hj Mirzah (63) secara sadis di Dusun Tempel, Desa/Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur

Editor: Adi Suhendi
Surya.co.id/ luhur pambudi
WANITA DIBUNUH PONAKAN - Anggota Tim Jatanras Polda Jatim saat membawa M Fawaid (27) tersangka pembunuhan lansia berinisial MH (63) di Gedung Humas Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (15/7/2025). Tersangka tega membunuh bibinya sendiri karena sakit hati dan ingin kuasai harta korban. 

Mungkin karena frustasi karena kesulitan menjual mobil hasil kejahatan tersebut, tersangka menelantarkan mobil tersebut dengan membiarkan terparkir di sebuah pujasera kawasan Gempol, Pasuruan

"Lalu dia pulang ke rumah pakai taksi online," ucap Abraham. 

5. Datangi Lokasi Pembunuhan

Setelah tiba di rumahnya, tersangka Fawaid berlagak sebagai orang biasa yang tak tahu menahu soal kematian bibinya.

Padahal, saat itu, warga di Dusun Tempel sudah heboh penemuan jasad Hj Mirzah.

Bahkan, tersangka sempat mendatangi lokasi kejadian saat polisi melakukan olah TKP. 

Polisi saat itu menganggap Fawaid sebagai saksi biasa, karena berstatus sebagai keponakan korban. 

Tersangka juga sempat menjalani sesi tanya jawab penggalian keterangan singkat oleh anggota kepolisian di lokasi.

"Jadi pada saat itu, tersangka ini mendapat informasi ikut pada saat ada proses olah TKP, dan dia hadir dan memberikan suatu informasi yang menurut orang lain mungkin wajar, tapi itu menurut kami berbeda," ujar Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Widi Atmoko di ruang konferensi pers Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (15/7/2025). 

6. Terbongkarnya Sandiwara Pelaku

Panit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Fauzi, mengungkap awal mula kecurigaan terhadap pelaku Fawaid.

Saat itu, Fawaid yang awalnya berlagak sebagai saksi justru memberikan informasi janggal. 

Semua informasi yang disampaikan Fawaid begitu logis dan berlebihan. 

Contohnya, ungkap Fauzi, Fawaid berkali-kali mengirimkan sejumlah video dan foto tidak jelas mengenai kendaraan atau wajah-wajah orang biasa yang kebetulan nongkrong di kursi tunggu emperan depan minimarket samping kiri bangunan rumah korban. 

Sepanjang proses penyelidikan, Fauzi sempat memperoleh nomor ponsel Fawaid yang akan dijadikan metode untuk mengorek lebih dalam apa pun itu informasi yang diketahuinya. 

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved