Misteri Hubungan Mahasiswi UNS dengan Dr Sumardiyono, Mengapa Tertulis Namanya dalam Surat Wasiat?
Surat wasiat DA sebut nama dosen UNS, Dr Sumardiyono. Apa hubungan mereka dan alasan mahasiswi itu nekat akhiri hidup?
Selain menyebut sang dosen, DA juga meminta maaf kepada ibunya, menuliskan rasa cinta dan rasa bersalah karena tak bisa menjadi anak yang kuat seperti yang diharapkan.
Pihak kampus menegaskan bahwa peristiwa ini tidak berkaitan dengan tekanan akademik. Pihak Prodi dan fakultas justru telah memberikan berbagai bentuk keringanan dan pendekatan persuasif agar DA bisa menyelesaikan studi dengan baik.
Baca juga: Terjun ke Bengawan Solo, Mahasiswi UNS Belum Ditemukan, Kapal Dikerahkan
Pandangan Psikolog dan Masalah Sistemik
Pakar Psikologi UNS, Dr. Farida Hidayati, menanggapi peristiwa ini sebagai peringatan serius tentang pentingnya dukungan kesehatan mental di lingkungan pendidikan tinggi.
Menurutnya, banyak mahasiswa mengalami tekanan yang tidak mereka ungkapkan karena takut akan stigma sosial.
“Banyak yang tidak mau cerita karena takut dianggap lemah, kurang iman, atau tidak bersyukur. Stigma itu sangat menghambat mereka untuk mencari bantuan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa biaya untuk mengakses psikolog profesional tidaklah murah, dan jumlah tenaga profesional di bidang ini masih sangat terbatas, terutama di daerah.
“Puskesmas pun jarang menyediakan layanan psikologi memadai. Ini yang jadi kendala besar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dr. Farida menilai bahwa generasi muda saat ini cenderung ingin segalanya cepat selesai. Ketika menghadapi masalah yang berlarut-larut, mereka cenderung kehilangan arah karena kurangnya ketahanan emosional.
“Mereka tidak siap menghadapi proses yang panjang. Padahal hidup tidak selalu instan. Ketika emosi tidak teratur, pikiran gelap bisa muncul,” jelasnya.
UNS mengimbau seluruh mahasiswa agar tidak ragu untuk mencari pertolongan jika merasa dalam tekanan berat, baik secara akademik maupun pribadi. Pihak kampus juga menyediakan layanan konseling yang bisa dimanfaatkan tanpa stigma.
Redaksi juga mengingatkan, bagi pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi terkait kesehatan mental, atau pernah memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup, tersedia layanan konsultasi gratis seperti:
Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta: 0812-2551-0001
Jangan ragu untuk bercerita. Mencari bantuan bukan tanda kelemahan, tapi bentuk keberanian dan harapan.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Nama Dosen UNS Tertulis di Surat Wasiat Mahasiswi yang Lompat ke Sungai Bengawan Solo,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.