Duka UNS, Devitasari Gagal Wisuda Meski Tamatkan Urusan Kuliah dengan IPK 3,8
Nasib malang dialami oleh Devitasari Anugraeni, mahasiswa UNS yang melompat Bengawan Solo kini ditemukan meninggal, gagal wisuda meski dapat IPK 3,8
TRIBUNNEWS.COM - Civitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berduka atas terjadinya peristiwa dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswi bernama Devitasari Anugraeni (22).
Perempuan asal Temanggung yang terjun ke Sungai Bengawan Solo pada Selasa (1/7/2025) itu telah ditemukan meninggal dunia oleh Tim SAR gabungan pada Selasa (2/7/2025) siang sekitar 3 kilometer dari lokasi Jembatan Jurug.
Mendiang semasa kuliah dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi.
Ia baru saja menyelesaikan sidang skripsi juga telah melakukan revisi skripsi.
Lantas, ia meninggalkan urusannya untuk mengurus administrasi wisuda.
Sekretaris UNS yang juga sebagai Juru Bicara UNS, Prof. Dr. Agus Riwanto, mengatakan, mahasiswi yang bersangkutan telah menyelesaikan urusan perkuliahan termasuk skripsi.
"Mahasiswi yang bersangkutan memiliki IPK 3.8 dan merupakan mahasiswa penerima beasiswa KIP-K (Kartu Indonesia Pintar – Kuliah)," jelasnya pada Selasa (1/7/2025).
Adapun Devitasari merupakan perempuan asal Temanggung.
Merupakan mahasiswa Program Studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Sekolah Vokasi UNS angkatan 2021.
Prof Agus menyatakan, peristiwa dugaan percobaan bunuh diri mahasiswi UNS tersebut tidak terkait dengan proses belajar mengajar di Program Studi D4 K3 Sekolah Vokasi UNS.
Melainkan terkait dengan kondisi gangguan kejiwaan yang dialami mahasiswi yang bersangkutan.
Baca juga: Sosok Dr Sumardiyono, Dosen UNS Disebut dalam Surat Wasiat Mahasiswi Lompat Sungai Bengawan Solo
"Pimpinan Universitas turut prihatin dan berduka, semoga korban segera bisa ditemukan," kata Prof. Agus
Dugaan Penyebab
Dalam surat yang diduga ditinggalkan mahasiswi tersebut, tertulis juga alasan DA melompat ke Sungai Bengawan Solo.Dugaannya, DA sudah tidak kuat dengan kondisi mentalnya saat ini mengalami bipolar.
Tulisnya, ia lantas meminta maaf kepada sosok Dr. Sumardiyono karena telah mengingkari janji untuk bertahan.
Selain itu, permintaan maaf juga disampaikan kepada ibunya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.