Minggu, 5 Oktober 2025

Terjun ke Bengawan Solo, Mahasiswi UNS Belum Ditemukan, Kapal Dikerahkan

Lima personel dan satu perahu karet diterjunkan untuk mencari mahasiswi UNS yang terjun ke Bengawan Solo dari Jembatan Jurug.

Tribun Solo/Ahmad Syarifuddin
PENCARIAN KORBAN - Petugas SAR melakukan pencarian korban yang diduga bunuh diri terjun dari Jembatan Jurug, Selasa (1/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - X (22), seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS), belum ditemukan sejak dia melompat dari Jembatan Jurug ke Sungai Bengawan Solo, Selasa, (1/7/2025).

Untuk mencarinya, relawan dan anggota BPBD Kabupaten Karanganyar ikut dikerahkan. Satu kapal dari BPBD Kabupaten Karanganyar dibawa ke tempat kejadian.

Menurut Hendro Prayitno selaku Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar Hendra, dari pihaknya ada lima personel dan satu perahu karet yang diterjunkan.

Hendro berujar pihaknya juga mendirikan posko pencarian di Dusun Daleman, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.

Selain lima personel itu, ada sejumlah reawan relawan Karangpandan, Jaten, dan Kebakkramat yang turut membantu.

Tak hanya itu, BPBD Kabupaten Temanggung juga ikut mencari mahasiswi UNS itu.

"Total ada lima perahu yang dikerahkan, kemarin malam sempat dihentikan pencarian dan dilanjutkan pagi ini," kata Hendro.

"Hari ini dilakukan penyelaman di belakang PDAM dan menyisir menggunakan perahu dari titik jatuh sampai ngelo," katanya.

Tinggalkan sepeda motor dan buku harian

Koordinator Lapangan BPBD Surakarta Haryana mengatakan korban sudah teridentifikasi.

“Identitas korban sudah diketahui, warga Temanggung. BPBD Temanggung sudah koordinasi dalam perjalanan ke Solo dengan pihak keluarga. Informasi yang diterima dari UNS,” ungkapnya, sebagaimana dilansir TribunSolo.com.

Korban diduga bunuh diri karena ditemukan sepeda motor dan buku harian yang ditinggalkan di lokasi.

Baca juga: Mahasiswi UNS Melompat ke Bengawan Solo, Korban Dikenal Sebagai Pribadi Tertutup

“Dari dugaannya mengarah ke situ (bunuh diri). Karena ada buku harian yang ditinggal dari saksi pertama. Meninggalkan sepeda motor dan buku catatan harian."

Haryadi, seorang pengemudi ojek online yang kebetulan berada di sekitar tempat kejadian, mengaku sempat melihat perempuan tersebut sebelum korban melompat dari Jembatan Jurug.

"Saya sedang bawa customer dari Palur."

"Di tengah jembatan sekitar 5 meter di depan saya, perempuan itu sudah berdiri di tuas jembatan," ungkap Haryadi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved