Senin, 29 September 2025

Apa Itu Uang Panai? Jadi Sebab Rumah Pria di Jeneponto Dirusak Keluarga Calon Istri

Rumah pria di Jeneponto dirusak keluarga calon istri karena tak mampu membayar uang panai Rp100 juta. Lantas apa itu uang panai?

Tribun-Timur.com/Muh Agung
RUMAH DIRUSAK - Suasana rumah calon mempelai pria di Dusun Embo, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (7/4/2025). Rumah calon mempelai pria itu jadi target amarah lantaran diduga batal membawa uang panai kepada pihak perempuan. 

Sementara untuk sarjana S1, uang panai diperkirakan bisa mencapai Rp75 juta bahkan hingga Rp100 juta.

Perempuan Bugis yang memiliki keturunan bangsawan pun akan mendapatkan uang panai yang besar dan bahkan bisa mencapai miliaran rupiah.

Kendati dipatok dengan nominal fantastis, namun besaran uang panai masih bisa didiskusikan oleh kedua keluarga dari calon mempelai.

Rumah Calon Pengantin Pria Dirusak Gara-gara Tak Mampu Bayar Uang Panai Rp100 Juta

Aksi pengerusakan rumah Miko oleh keluarga Putri terjadi di rumah orang tua calon pengantin pria, Feri Dg Situju (45) di Dusun Embo, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sabtu (5/4/2025).

Kepala Desa Turatea, Supandi mengatakan, ada sekira 100 orang yang menggeruduk kediaman Miko.

Sebelum pengerusakan terjadi, pihak mempelai perempuan menemui Supandi untuk berkoordinasi.

Namun, karena mendadak, Supandi tak mampu mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi.

"Dia (pihak perempuan) sempat datang tapi agak telat sekali karena dia ke rumah sekitar 20 menit tapi massa ternyata sudah ada di dekat lokasi."

"Jedanya sempit sekali jadi kami tidak sempat mengantisipasi, kewalahan berpikir," ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Senin (7/4/2025).

Baca juga: Ribut Calon Suami Tak Mampu Bayar Panai Rp100 Juta, Ibu Putri Malah Bersyukur Anaknya Batal Nikah

Supandi menjelaskan, sebenarnya Miko sudah bersedia membayar uang panai beserta barang lainnya.

Atas dasar itu, Miko pergi ke Makassar untuk mencari tambahan uang panai Rp100 juta tersebut.

"Sudah disepakati untuk bawa uang panai atau uang belanja Rp100 juta, yang lain ada beras dan emas cuma secara detail jumlahnya saya tidak tahu," ungkapnya.

Namun, sebelum Miko pulang membawa uang panai itu, kesalahpahaman terjadi.

"Terjadi kesalahpahaman dari pihak perempuan karena dia menganggap dibohongi, sehingga dia menurunkan massa untuk mengamuk," katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan