Wartawati Dibunuh Oknum TNI
Tak Mau Tanggung Jawab Nikahi Jurnalis Juwita Jadi Alasan Onum TNI AL Jumran Lakukan Pembunuhan
Kadispenal Laksma I Made Wira Hady Arsanta mengungkap motif di balik pembunuhan Jurnalis Juwita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksma I Made Wira Hady Arsanta Wardhana mengungkapkan motif di balik pembunuhan Jurnalis Juwita yang dilakukan oleh oknum TNI AL Jumran.
Sebelumnya Jurnalis Juwita menjadi korban pembunuhan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Terungkap pelaku pembunuhan ini adalah oknum TNI AL Jumran yang memang memiliki hubungan dekat dengan Juwita.
Kadispenal menyebut pembunuhan ini dilakukan Jumran karena ia tak mau bertanggung jawab menikahi Juwita.
“Motifnya, tersangka tidak mau menikahi korban,” kata Kadispenal, dilansir BanjarmasinPost.co.id, Selasa (8/4/2025).
Senada dengan Kadispenal, Dandenpomal Banjarmasin, Mayor Laut (PM) Saji Warjoyo juga menyebut motivasi Jumran membunuh Jurnalis Juwita adalah karena Jumran tak mau menikahi korban.
Hal ini disimpulkan berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti yang ada.
“Dari keterangan tersangka dan dikaitkan dengan keterangan saksi dan barang bukti yang ada."
"Maka dugaan motivasi tersangka menghilangkan nyawa korban adalah tersangka tidak mau bertanggung jawab menikahi korban,” jelas Dandenpomal.
Terbongkar Cara Jumran Oknum TNI AL Habisi Nyawa Juwita
Terungkap cara oknum TNI AL Balikpapan, Jumran alias J (23), menghabisi nyawa jurnalis Juwita (23).
J rupanya membunuh Juwita dengan cara dipiting dan dicekik hingga tewas di dalam mobil.
Hal itu terungkap dalam proses rekonstruksi yang digelar di Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (5/4/2025).
Baca juga: Jumlah Uang Duka Ibu Jumran yang Ditolak Mentah Keluarga Juwita, Kelasi Satu J Terancam Hukuman Mati
Dalam proses rekonstruksi tersebut, J hadir dengan tangan diborgol dan kaki dirantai.
Kuasa hukum keluarga Juwita, Dedi Sugianto mengatakan dalam proses rekonstruksi tersebut J memeragakan 33 adegan.
Termasuk, adegan saat J menghabisi nyawa Juwita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.