Wartawati Dibunuh Oknum TNI
3 Bukti Jadi Dugaan Kuat Kelasi Satu J Bunuh Juwita, Disebut Sudah Rencanakan Aksinya
Kuasa hukum keluarga Juwita mengungkapkan tiga bukti kuat yang mengarah pada Kelasi Satu J sebagai pelaku pembunuhan.
TRIBUNNEWS.com - Kasus pembunuhan jurnalis Juwita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, oleh terduga pelaku oknum TNI AL, Kelasi Satu J, memasuki babak baru.
Ketua Tim Advokasi untuk Keadilan (AUK) Juwita, Pazri, yang mendampingi keluarga korban saat mendatangi Denpom Lanal Banjarmasin, mengungkapkan tiga hal yang menjadi bukti kuat Kelasi Satu J diduga melakukan pembunuhan.
Bukti pertama adalah Kelasi Satu J membeli tiket pesawat ke Banjarbaru menggunakan nama orang lain.
Kedua, Kelasi Satu J disebut menghilangkan barang bukti lain, yaitu Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Juwita.
"Beli tiket dengan nama orang lain, KTP (Juwita) dihancur-hancurkan," ungkap Pazri, Sabtu (29/3/2025), dilansir BanjarmasinPost.com.
Bukti ketiga adalah Kelasi Satu J dikatakan menyewa mobil saat hendak bertemu Juwita.
Baca juga: Kelasi J Belum Dijadikan Tersangka Pembunuhan Juwita, Polres Banjarbaru Koordinasi dengan POM AL
Pazri menduga kuat Kelasi Satu J mengeksekusi Juwita di dalam mobil.
"Ada sewa mobil, dan di dalam mobil eksekusinya," imbuh dia.
Atas hal itu, kata Pazri, Kelasi Satu J diduga kuat telah merencanakan untuk membunuh Juwita.
Dugaan pembunuhan semakin kuat karena Kelasi Satu J dilaporkan telah mengakui perbuatannya.
Meski demikian, Pazri mengaku belum mengetahui motif Kelasi Satu J membunuh Juwita.
"Berencana (membunuh Juwita) dari mau berangkat (ke Banjarbaru)," kata Pazri.
"Bukti permulaan kalau menurut kami selaku kuasa hukum dan keluarga korban sudah terpenuhi. Yang paling kuat adalah adanya pengakuan dari pelaku," jelasnya.
"(Tapi) untuk motif masih dalam proses penyidikan," ujar dia.
Kelasi Satu K Sudah Diserahkan Ke Denpomal Lanal Banjarmasin
Sementara itu, Kelasi Satu J sudah diamankan dan dibawa ke Denpomal Lanal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Penyerahan Kelasi Satu J ke Denpomal Lanal Banjarmasin sebab Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di wilayah hukum Banjarmasin.
"Untuk terduga pelaku saat ini sudah dibawa ke Banjarmasin. Selanjutnya, yang berwenang menangani kasus ini adalah Denpomal Lanal Banjarmasin karena TKP-nya berada di wilayah hukum mereka," ungkap Dan Denpom Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, Jumat (28/3/2025), dikutip dari TribunKaltim.co.
Setelah menyerahkan Kelasi Satu J, Ronald mengungkapkan kasus Juwita kini telah naik ke tahap penyidikan.
Ia juga mengatakan penyerahan Kelasi Satu J karena terkait kasus pembunuhan terhadap Juwita yang sudah naik status.
Tak hanya Kelasi Satu J, kata Ronald, pihaknya juga telah menyerahkan barang bukti yang menguatkan.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita: Motif Masih Didalami, Keluarga Dimintai Keterangan
"Kami sudah serahkan sekaligus barang bukti yang menguatkan. Jadi dari tingkat penyelidikan sudah ditingkatkan ke penyidikan," pungkas dia.
Hubungan Kelasi Satu J dan Juwita
Diketahui, Kelasi Satu J dan Juwita dikatakan menjalin hubungan asmara. Bahkan, keduanya disebutkan akan menikah pada Mei 2025 mendatang.
"Mereka berpacaran dan informasinya akan menikah dalam waktu dekat," jelas Devi, rekan kerja Juwita, Kamis (27/3/2025).
Hal serupa juga disampaikan kakak Juwita, Subpraja Ardinata. Menurutnya, sang adik dan Kelasi Satu J sudah melangsungkan lamaran.
Tetapi, saat prosesi lamaran, Kelasi Satu J hanya diwakili ibu dan kakaknya saja.
"Bahkan, sudah ada prosesi lamaran kemarin. Posisi lamaran itu, yang bersangkutan (Kelasi J) tidak hadir, diwakilkan informasinya, mamaknya dan abangnya," katanya, dikutip dari YouTube tvOne, Kamis.
Subpraja menjelaskan, setelah prosesi lamaran tersebut, keluarga sudah mempersiapkan pernikahan Juwita dengan J.
Dia mengatakan prosesi pernikahan direncanakan akan dilakukan pada Mei 2025.
Namun, Subpraja tidak mengetahui tanggal pastinya.
Sebelumnya, Juwita ditemukan tewas di tepi jalan kawasan Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, Sabtu (22/3/2025).
Korban sempat dikira tewas karena kecelakaan, namun rekan sesama jurnalis menemukan kejanggalan.
Saat ditemukan, baju yang dikenakan korban tidak sobek dan motor yang dikendarai tak mengalami kerusakan.
Sementara itu, ditemukan luka di leher dan lebam di bagian leher korban.
"Lukanya hanya di leher dan ada lebam di belakang leher. Kendaraannya juga tidak mengalami kerusakan berarti," kata rekan Juwita, Teny Ariana, Selasa (25/3/2025).
"Kalau kecelakaan, pasti bajunya kotor atau sobek, motornya pun pasti rusak parah," imbuh dia.
Setelah ditelusuri, terungkap Juwita diduga menjadi korban pembunuhan oleh Kelasi Satu J.
Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Oknum TNI AL Diduga Rencanakan Pembunuhan Terhadap Jurnalis Juwita, Eksekusi Dilakukan Dalam Mobil dan di TribunKaltim.co dengan judul Oknum TNI AL Balikpapan Dibawa ke Banjarmasin Buntut Dugaan Pembunuhan Wartawati di Banjarbaru
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Muhammad Deni, BanjarmasinPost.com/Frans Rumbon/Stanislaus Sene, TribunKaltim.co/Dwi Ardianto)
Sumber: TribunSolo.com
Juwita
Kelasi Satu J
Mayor Laut (PM) Ronald Ganap
Denpomal Lanal Banjarmasin
Banjarmasin
oknum TNI AL
Wartawati Dibunuh Oknum TNI
Wartawati Dibunuh Oknum TNI
Perjalanan Cinta Jumran dan Juwita, Jadikan Korban Selingkuhan hingga Dibunuh dengan Kejam |
---|
Tulang Leher Jurnalis Juwita Patah, Dokter Forensik Ungkap Dugaan Korban Diserang dari Belakang |
---|
Dokter Forensik Ungkap Luka pada Alat Vital Jurnalis Juwita yang Dibunuh Oknum TNI AL |
---|
Ahli Forensik: Sperma di Rahim Jurnalis Juwita Tak Cocok dengan DNA Oknum TNI AL Jumran |
---|
5 Fakta Baru Oknum TNI AL Bunuh Jurnalis: soal Hubungan Badan hingga Jumran Sempat Ketakutan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.