Minggu, 5 Oktober 2025

Puan Maharani: Istilah IPV Dosis ke-2 Bikin Pusing, Sebut Imunisasi Polio Saja

Hal tersebut disampaikan Puan saat mengecek pencanangan imunisasi tersebut di Gedung Grha Bung Karno, Klaten,

Editor: Erik S
DOK. DPR RI
Ketua DPR RI Puan Maharani menyarankan agar menyederhakan istilah Imunisasi Inactivated Polio Vaccine Dosis Kedua (IPV-2). 

Menkes Budi menjelaskan jika imunisasi tersebut merupakan vaksinasi tambahan untuk melengkapi imunisasi polio yang sudah diterapkan di Indonesia.

Sedangkan Imunisasi polio dosis kedua untuk memberikan perlindungan optimal terhadap virus polio yang bermutasi.

Menurutnya gerakan ini sebagai akselerasi imunisasi untuk pencegahan virus polio pada anak-anak.

Dengan adanya vaksinasi IPV2 ini, anak-anak usia di bawah 9 bulan akan mendapatkan imunisasi polio sebanyak 2 kali melalui injeksi atau suntikan dan 4 kali melalui oral imunisasi polio tetes (bOPV).

Ia mengatakan bahwa dalam pelaksanaannya, imunisasi tersebut sempat terhenti lantaran pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

"Bapak-ibu, sebenarnya Indonesia sudah eliminasi polio sejak tahun 2014. "

"Karena adanya pandemi Covid-19, vaksinasi di seluruh dunia disibukkan dengan imunisasi Covid-19, sehingga terjadi mutasi virus polio."

Baca juga: Satu Kasus Polio Muncul di Purwakarta, Total Ada Tiga Kasus di Indonesia Pada 2023

"Sehingga memicu outbreak polio, bukan hanya di Indonesia, namun juga dunia," paparnya.

Untuk itu, langkah ini dilakukan untuk akselerasi pencegahan virus polio pada anak-anak.

Imunisasi IPV2 ini dinilai dapat mencegah penyebaran varian baru virus polio.

Imunisasi polio adalah imunisasi rutin yang diberikan pada anak-anak sudah sejak lama menjadi program nasional dan gratis diberikannya.

Selanjutnya, Budi menegaskan bahwa perlunya kesadaran sosial dari masyarakat untuk mendukung gerakan ini.

"Karena polio bersifat menular, maka pelaksanaan imunisasi harus dilakukan secara luas, minimal 90 persen dalam komunitas masyarakat," katanya.

Terpilihnya Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Klaten sebagai lokasi pencanangan lantaran jumlah penduduk yang besar dalam skala nasional.

Khususnya di Kabupaten Klaten dengan jumlah penduduk terbanyak se-Soloraya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved