'Stop Tot Tot Wuk Wuk' Menggema di Media Sosial, Ekspresi Rakyat Melawan Intimidasi di Jalan Raya
Gerakan masyarakat menggaungkan kampanye Stop Tot Tot Wuk Wuk menolak penyalahgunaan jalan oleh kendaraan berstrobo dan sirine menggema di medsos.
Editor:
Choirul Arifin
Gerakan Stop Tot Tot, Wuk Wuk mencerminkan keinginan masyarakat untuk lalu lintas yang lebih setara dan tertib.
Tantangan dan Catatan
Perlu pemisahan jelas antara penyalahgunaan dan penggunaan yang sah. Jangan sampai gerakan
ini justru menyulitkan ambulans atau kendaraan darurat yang memang berfungsi menyelamatkan
nyawa.
Perlu juga edukasi dan penegakan hukum konsisten dari aparat menjadi kunci agar gerakan ini tidak sekadar menjadi wacana di media sosial.
Stake holder pada kelompok tertentu seperti menteri, gubernur, bupati, camat, kelurahan, kapolda, kapolres, kapolsek, guru, orang tua, CEO perusahan, ketua komunitas, Organda dan lain-lain yang mewakili pimpinan dari masing-masing stake holder jalan raya harus ikut bertanggung jawab pada aspek edukasi dan control di lingkaran internal mereka
Pro Kontra Stop Tot Tot, Wuk Wuk
Mereka yang pro gerakan ini punya beberapa alasan:
• Demi keselamatan, strobo/sirine berlebihan bisa mengganggu konsentrasi, memicu panik, bahkan
kecelakaan.
• Demi keadilan di jalan, aturan hanya memperbolehkan kendaraan darurat, tapi banyak disalahgunakan oleh pejabat atau pribadi.
• Demi kenyamanan bersama di jalan, suara bising dan cahaya terang membuat pengguna jalan lain merasa terganggu.
• Simbol perlawanan warga, masyarakat ingin lalu lintas lebih setara, tanpa privilese berlebihan.
Kontra (Kekhawatiran/Penolakan)
• Hanya untuk kendaraan darurat butuh prioritas seperti ambulans, pemadam, polisi tetap memerlukan strobo/sirine
untuk menyelamatkan nyawa.
• Risiko salah kaprah, gerakan bisa disalahartikan sehingga masyarakat enggan memberi jalan pada
kendaraan darurat yang sah.
• Gerakan ini perlu didukung penegakan hukum, bukan hanya seruan. Tanpa konsistensi aparat, penyalahgunaan tetap terjadi meski ada gerakan ini.
Kesimpulan
Gerakan ini merefleksikan aspirasi masyarakat untuk lalu lintas yang tertib, adil, dan aman. Namun,
penting dibedakan antara penyalahgunaan dan pemakaian sah. Solusi terbaik adalah edukasi publik dan penegakan hukum tegas, bukan meniadakan fungsi sirine/strobo darurat
Jadi, gerakan Stop Strobo dan Sirine di Jalan pada dasarnya adalah seruan untuk tertib, adil, dan aman di jalan raya.
Namun, penting juga agar masyarakat tetap mendukung penggunaan sirine dan strobo yang sah untuk kepentingan darurat
*) Penulis adalah pengamat otomotif dan instruktur senior keselamatan berlalu lintas di jalan raya. Artikel ini sepenuhnya merupakan pendapat penulis.
Peter Gontha Serukan Gerakan STOP Strobo & Sirine, Hidupmu dari Pajak Kami, Netizen Bereaksi |
![]() |
---|
Delpedro Ditangkap Polisi, Lokataru Foundation: Ada Upaya untuk Mengintimidasi |
![]() |
---|
Motif Guru Wanita di Lampung Intimidasi Siswa, Berstatus ASN dan Dinonaktifkan Sementara |
![]() |
---|
Guru yang Ancam Cekik Siswa SD di Sekolah Lain Pernah Merokok di Kelas, Ngajar Pakai Celana Pendek |
![]() |
---|
Dokter Tifa Sebut Peluncuran Buku Jokowi’s White Paper Diwarnai Intimidasi, Seret Nama UGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.