Program Makan Bergizi Gratis
Korban Keracunan MBG Terus Bertambah, BGN Tolak Moratorium
Korban keracunan MBG capai 9.089 orang. Meski desakan moratorium menguat, BGN tetap jalankan program atas arahan Presiden.
Sebagai langkah mitigasi, BGN menutup sementara sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang teridentifikasi bermasalah.
Penutupan dilakukan untuk investigasi, perbaikan fasilitas, dan pendekatan terhadap trauma masyarakat.
“Setiap kejadian pasti ada yang tersakiti, ada orang tua yang khawatir, dan kepercayaan publik yang terganggu,” kata Dadan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa sistem pelaporan kasus MBG akan dilakukan secara rutin, mirip dengan pelaporan Covid-19. Data akan dikumpulkan dari tingkat puskesmas hingga pusat, dan diumumkan secara berkala.
“Kami harapkan nanti ada update harian, mingguan, atau bulanan seperti dulu saat Covid,” ujar Budi.
Baca juga: PGRI Semarang Tolak Wacana Guru Cicipi MBG, Tak Mau Guru Jadi Kelinci Percobaan
Budi juga menekankan bahwa seluruh SPPG wajib memiliki tiga sertifikasi sebelum beroperasi: Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) dari Kementerian Kesehatan, Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP), dan Sertifikat Halal. BPOM akan turut melakukan rekognisi terhadap proses ini.
BGN
MBG
makan bergizi gratis
Keracunan MBG
Moratorium
program unggulan Prabowo
Dadan Hindayana
Prabowo Subianto
Program Makan Bergizi Gratis
Menkes Budi Gunadi Akan Cek Rutin Dapur MBG Seminggu Sekali: Kita Didik Semua SPPG Supaya Patuh |
---|
YLKI: Korban Keracunan MBG Bisa Ajukan Gugatan |
---|
Ayah Siswi SD di Ungaran Bakal Tempuh Jalur Hukum usai Anaknya Keracunan MBG: Tunggu Tanggal Mainnya |
---|
Menkes Usul Data Keracunan MBG Diumumkan Rutin Seperti Covid-19 |
---|
Khawatir Marak Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Murid: Jangan Karena Ada Kata Gratis jadi Asal-Asalan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.