Sabtu, 4 Oktober 2025

5 Populer Nasional: Jumlah Siswa Keracunan MBG Capai 9.089 - Mantan Dirut PGN Jadi Tersangka

Berita populer nasional, jumlah siswa keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga KPK yang menetapkan mantan Dirut PGN jadi tersangka.

Kolase Tribunnews
POPULER NASIONAL - Berita populer nasional hari ini. Jumlah siswa keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga KPK yang menetapkan mantan Dirut PGN jadi tersangka. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut lima berita populer dari kanal nasional Tribunnews dalam 24 jam terakhir.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menjadi sorotan. BPOM melaporkan bahwa sejak Januari hingga September 2025 terjadi 103 kasus keracunan MBG dengan total korban 9.089 orang di 83 kabupaten/kota pada 28 provinsi.

Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD menyebut program MBG merupakan langkah mulia yang harus didukung, namun tata kelolanya perlu segera diperbaiki agar tidak menimbulkan masalah.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap tiga penyebab umum keracunan MBG, yakni bakteri, virus, dan zat kimia, berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi di sejumlah SPPG.

Berita lainnya, Management Development Institute of Singapore (MDIS) mengonfirmasi bahwa Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka pernah kuliah penuh waktu di Singapura dan lulus dengan gelar sarjana.

Sementara itu dari sektor hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Direktur Utama PT PGN, Hendi Prio Santoso, sebagai tersangka korupsi jual beli gas dan resmi menahannya dengan rompi oranye tahanan KPK.

1) Mahfud MD Sebut MBG Program Mulia Tapi Tata Kelolanya Harus Diperbaiki

PROGRAM MBG -  Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD,  menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah mulia yang harus didukung. /Foto.dok
PROGRAM MBG - Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD, menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah mulia yang harus didukung. /Foto.dok(KOMPAS.com/Fristin Intan Sulistyowati)

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah mulia yang harus didukung.

Namun ia tidak menampik tata kelolanya mendesak untuk segera diperbaiki agar tidak menimbulkan masalah di lapangan.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam podcast Terus Terang yang tayang di channel Youtube pribadinya Mahfud MD Official seperti dilihat Tribunnews.com, Rabu (1/10/2025).

“Program makan bergizi gratis ini program paling bagus, mulia menurut saya. Karena kita bayangkan ada jutaan anak-anak kita yang tidak bisa makan. Sehingga menurut saya program makan bergizi gratis ini program yang sangat mulia dan harus kita dukung bersama-sama,” ujar Mahfud.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa peristiwa keracunan yang terjadi di sejumlah sekolah tidak boleh dianggap sekadar angka kecil.

Baca Selengkapnya

2) Jumlah Keracunan MBG Januari-September 2025: 103 Kasus, Korban 9.083 Orang

KERACUNAN MBG - Sebanyak 27 murid SD di Palangka Raya diduga keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) berupa burger, Senin (29/9/2025). BPOM membeberkan jumlah kasus keracunan MBG selama Januari-September 2025 di mana korban mencapai 9.083 orang. Adapun terbanyak terjadi di Jawa Barat yakni sebanyak 25 kasus.
KERACUNAN MBG - Sebanyak 27 murid SD di Palangka Raya diduga keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) berupa burger, Senin (29/9/2025). BPOM membeberkan jumlah kasus keracunan MBG selama Januari-September 2025 di mana korban mencapai 9.083 orang. Adapun terbanyak terjadi di Jawa Barat yakni sebanyak 25 kasus.(Tribun Jabar/ Rahmat Kurniawan)

Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, membeberkan jumlah kasus keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Januari-September 2025 saat rapat bersama Komisi IX DPR di Senayan, Jakarta, disiarkan langsung YouTube TVR Parlemen, Rabu (1/10/2025).

Dalam slide yang dipaparkannya, total kasus keracunan yang terjadi dari Januari-September 2025 adalah 103 kasus.

Kemudian, total korban keracunan mencapai 9.089 orang yang tersebar pada 83 kabupaten/kota di 28 provinsi.

Adapun kasus keracunan tidak terjadi hanya pada bulan Maret 2025 karena ketika itu memasuki bulan puasa.

Namun, setelah puasa, keracunan kembali terjadi dan tercatat sejumlah 6 kasus.

Baca Selengkapnya

3) Menkes Budi Gunadi Ungkap 3 Penyebab Umum Kasus Keracunan MBG

RAKER DPR - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (kanan) mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Rapat kerja tersebut membahas terkait penanganan kasus-kasus dan juga isu permasalahan di dalam program makan bergizi gratis. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
RAKER DPR - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (kanan) mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Rapat kerja tersebut membahas terkait penanganan kasus-kasus dan juga isu permasalahan di dalam program makan bergizi gratis. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan temuan terkait penyebab keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.

Pihaknya melakukan penyelidikan epidemiologi guna mencari tahu penyebab insiden keamanan pangan tersebut.

Hal itu disampaikan BGS dalam rapat bersama komisi X di DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (01/10/2025).

“Penyelidikan epidemiologi ini selain mencari tahu juga untuk mengetahui langkah atau treatment yang dilakukan ke depan,” tutur Budi Gunadi.

Kemenkes mengambil sampel dari tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makmurjaya di Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, SPPG Majujaya di Neglasari, Kecamatan Cipongkar dan  SPPG Mekarmukti di Kecamatan Cihampelas dengan total kasus korban 1.315.

Baca Selengkapnya

4) Tepat di Hari Ulang Tahun Gibran, MDIS Konfirmasi Wapres RI Kuliah di Singapura dan Raih Sarjana

WAPRES GIBRAN - Gibran Rakabuming Raka saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan ditemui TribunSolo.com, 18 Oktober 2023. Tepat di hari ulang tahun Gibran Rakabuming Raka, pihak Management Development Institute of Singapore (MDIS) mengonfirmasi status diploma lanjutan dan gelar sang Wakil Presiden RI, Rabu (1/10/2025).
WAPRES GIBRAN - Gibran Rakabuming Raka saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan ditemui TribunSolo.com, 18 Oktober 2023. Tepat di hari ulang tahun Gibran Rakabuming Raka, pihak Management Development Institute of Singapore (MDIS) mengonfirmasi status diploma lanjutan dan gelar sang Wakil Presiden RI, Rabu (1/10/2025).(TribunSolo.com/Ahmad Syarifuddin)

Tepat di hari ulang tahun Gibran Rakabuming Raka, pihak Management Development Institute of Singapore (MDIS) mengonfirmasi status diploma lanjutan dan gelar sang Wakil Presiden RI, Rabu (1/10/2025).

Hal ini dinyatakan MDIS untuk menjawab keraguan terhadap riwayat pendidikan Gibran di Singapura.

"Bapak Gibran Rakabuming Raka adalah mahasiswa penuh waktu di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dari tahun 2007 hingga 2010," tulis keterangan resmi MDIS, Rabu, dikutip dari Kompascom.

Pada periode tersebut, Gibran disebut menyelesaikan program Diploma Lanjuran, dan dilanjutkan dengan pendidikan untuk meraih gelar sarjana, Bachelor of Science (Honours).

"Dilanjutkan dengan gelar Sarjana Sains (Honours) di bidang Marketing yang diberikan oleh mitra universitas kami saat itu, University of Bradford, Inggris," ungkap MDIS.

Baca Selengkapnya

5) Mantan Dirut PGN Hendi Prio Santoso Jadi Tersangka Korupsi Jual Beli Gas, Resmi Pakai Rompi Oranye

JADI TERSANGKA - KPK menetapkan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) periode 2008–2017, Hendi Prio Santoso (HPS), sebagai tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi jual beli gas, Gedung KPK, Jakarta, Rabu (1/10/2025)
JADI TERSANGKA - KPK menetapkan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) periode 2008–2017, Hendi Prio Santoso (HPS), sebagai tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi jual beli gas, Gedung KPK, Jakarta, Rabu (1/10/2025)(Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) periode 2008–2017, Hendi Prio Santoso (HPS), sebagai tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi jual beli gas. 

Seusai menjalani pemeriksaan, Hendi langsung ditahan dan resmi mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK.

"Pada hari ini KPK mengumumkan penahanan terhadap satu orang tersangka, yakni HPS selaku Direktur Utama PT PGN periode 2008–2017, terkait dugaan tindak pidana korupsi perjanjian jual-beli gas antara PT PGN dan PT IAE," ujar Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Asep menjelaskan, Hendi akan ditahan untuk 20 hari pertama, terhitung sejak 1 hingga 20 Oktober 2025 di Rutan Cabang KPK Merah Putih.

Baca Selengkapnya

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved