Demo di Jakarta
Tangis Istri Gus Dur Pecah saat Peluk Ibunda Aktivis Delpedro di Polda Metro
Tangis Sinta Nuriyah pecah saat peluk ibu aktivis Delpedro yang ditahan usai demo ricuh. GNB minta pembebasan.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Acos Abdul Qodir
Ringkasan Utama
Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 RI Gus Dur, memeluk ibu kandung aktivis Delpedro Marhaen yang ditahan usai demonstrasi ricuh akhir Agustus. Momen haru ini terjadi saat Gerakan Nurani Bangsa mengunjungi Polda Metro Jaya sebagai bentuk solidaritas terhadap para aktivis yang ditahan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suasana haru menyelimuti halaman Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/9/2025), saat Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), memeluk Magda Antista, ibu kandung aktivis Delpedro Marhaen yang ditahan terkait kericuhan demonstrasi nasional akhir Agustus lalu.
Sinta tampak tak kuasa menahan tangis melihat kesedihan Magda yang terus menangis di pelukannya.
Ia meminta Magda bersabar dan meyakinkan bahwa kondisi yang dihadapi anaknya akan mendapat perhatian.
Tak banyak dialog di antara keduanya.
Sinta hanya berupaya menguatkan Magda dalam suasana yang penuh emosi dan keprihatinan.
Kehadiran Sinta di Polda Metro Jaya merupakan bagian dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB), sebuah gerakan etis dan non-partisan yang dipimpin oleh sejumlah tokoh moral bangsa.
GNB hadir untuk menjenguk para aktivis yang ditahan usai demonstrasi nasional yang berujung bentrokan di sejumlah kota.
"Memang kami semua dari Gerakan Nurani Bangsa, dari tokoh-tokoh tua yang merasa prihatin dengan terjadinya penahanan-penahanan seperti ini, apalagi yang ditahan adalah para aktivis yang belum tentu tujuannya untuk memusuhi," ujar Sinta kepada wartawan.
Baca juga: Prabowo Siapkan 9 Tokoh untuk Reformasi Polri, Ketua Masih Teka-teki
Menurutnya, para aktivis adalah anak-anak bangsa yang ingin mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, bebas bersuara, dan bebas berpendapat.
Ia menyebut bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan merupakan bentuk ekspresi publik, meski diwarnai kesalahpahaman.
"Mungkin dengan ada satu dua kata yang sedikit melenceng sehingga mereka mendapat perlakuan seperti ini. Inilah tujuan kita Gerakan Nurani Bangsa datang kemari untuk meluruskan semuanya itu dan membebaskan semuanya itu karena mereka adalah anak bangsa kita yang berjuang untuk kemanusiaan dan untuk negara Indonesia," tambahnya.
Selain Sinta, tokoh-tokoh bangsa yang tergabung dalam GNB antara lain Lukman Hakim (eks Menteri Agama), Karlina R Supelli (filsuf), Erry Riyana Hardjapamekas (eks pimpinan KPK), Inaya Wahid (aktivis), Gomar Gultom (eks Ketua PGI), Komaruddin Hidayat (akademisi), dan Beka Ulung Hapsara (aktivis HAM).
Rombongan GNB diterima langsung oleh Kapolda Metro dan Wakapolda Metro di Gedung Promoter, Jakarta Selatan. Pertemuan berlangsung tertutup sebelum mereka menjenguk para tahanan aktivis.
Baca juga: Mensesneg Pastikan IKN Tetap Jadi Ibu Kota Negara, Bukan Ibu Kota Politik atau Ekonomi
Demo di Jakarta
Polda Metro Periksa Kuasa Hukum Delpedro Marhaen Terkait Dugaan Penghasutan Demo Berujung Ricuh |
---|
PPATK Serahkan Hasil Analisis Aliran Dana Terkait Demo Ricuh di Jakarta Kepada Polda Metro Jaya |
---|
Ada Demo Buruh di DPR, Ini Cara Polisi Antisipasi Agar Tak Disusupi Perusuh |
---|
Tim Independen LNHAM akan Gali Keterangan Polisi Hingga Keluarga Korban Terkait Demo Agustus |
---|
Uya Kuya Sempat Dikritik Netizen Lalai Urus Kucing, Orang Kepercayaan Ungkap Faktanya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.