Minggu, 5 Oktober 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Seruan Pemimpin Lintas Agama Agar Masyarakat Tenang dan Tidak Terprovokasi, Ajak Jaga Perdamaian

Enam organisasi keagamaan telah mengeluarkan pernyataan bersama untuk mendorong masyarakat menjaga ketenangan dan menghindari provokasi

|
TRIBUNNEWS/HERUDIN
AKSI MAHASISWA - Mahasiswa gabungan dari sejumlah kampus terlibat bentrok dengan polisi saat demonstrasi di sekitar Jalan Semanggi Jakarta dekat Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025). Aksi demonstrasi itu untuk mendesak kepolisian menghukum pelaku anggota Brimob yang melindas pengendara ojek online Affan Kurniawan hingga tewas menggunakan rantis. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Ini kelanjutan dari demo 25 Agustus, tapi lebih spesifik pada isu ketenagakerjaan.

Tujuan:

- Kenaikan upah minimum 2026 sebesar 8,5-10,5 persen nasional.
- Penghapusan outsourcing (PP No. 35/2021), pembentukan Satgas PHK, reformasi pajak (naikkan PTKP ke Rp7,5 juta, hapus pajak THR/pesangon/JHT).
- Sahkan RUU Ketenagakerjaan baru tanpa Omnibus Law, RUU Perampasan Aset anti-korupsi, dan revisi UU Pemilu untuk redesign 2029.
- Perlindungan pekerja informal seperti ojol, medis, dan jurnalis.

Aksi serentak di 38 provinsi, pusat di depan Gedung DPR RI (10.000 buruh dari Jabodetabek) dan Istana Negara, digelar oleh KSPI, Partai Buruh, dan Koalisi Serikat Pekerja.

Dimulai pukul 10.15 WIB dengan long march dari Karawang, Bekasi, dll. Buruh bubar pukul 13.00 WIB secara damai, tapi digantikan mahasiswa yang menuntut pembubaran DPR.

Memanas pukul 18.00 WIB di Senayan dengan bentrokan: massa lempar batu atau petasan, polisi gas air mata/water cannon.

Puncaknya, rantis Brimob lindas Affan Kurniawan di Gatot Subroto saat bubarkan massa.

4.531 personel keamanan dikerahkan; ricuh sebabkan 150 luka, kerusakan fasilitas (halte, SPBU), dan 1 korban jiwa (Affan).

7 anggota Brimob ditahan untuk sidang etik.

Presiden Prabowo minta maaf dan bentuk tim investigasi independen.

Baca juga: Ramai-ramai Anggota DPR Minta Maaf, Terbaru Nafa Urbach Susul Eko Patrio dan Uya Kuya

29 Agustus 2025

Solidaritas atas kematian Affan sebagai "martir demokrasi", menuntut keadilan hukum dan reformasi Polri.

Isinya mengkritik represif aparat (kekerasan berulang seperti gas air mata kadaluarsa) dan kegagalan pemerintah lindungi rakyat kecil, di tengah isu ekonomi yang sama.

Eskalasi dari demo sebelumnya, kini fokus anti-kekerasan negara.

Tujuannya:

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved