Alasan BGN Lanjutkan Operasional SPPG di NTT setelah Insiden Keracunan MBG
Dugaan keracunan itu dialami ratusan murid SMPN 8 Kupang pada 21 Juli 2025. BGN Telah menindaklanjuti kejadian tersebut.
1. Kontaminasi awal bahan pangan
Sumber kontaminasinya adalah bahan mentah, air baku, air pencucian. Lingkungan atau pengolahan atau penyimpanan. Juga penjamah makanan.
2. Pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri
Pengendalian suhu dan waktu, kondisi makanan dan proses pengolahan
3. Kegagalan pengendalian keamanan pangan
Higiene dan sanitasi, pengendalian suhu, praktik penanganan makan serta pengawasan dan monitoring.
Dikutip dari Pos-Kupang, ada ratusan siswa SMP 8 yang mengalami gangguan kesehatan usai santap menu MBG.
Bahkan ada sekitar 101 siswa dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis
Jordan Doko, salah satu korban, mengaku sajian MBG yang dibagikan berbau, tak sedap, dan beraroma basi.
Jordan menyebut tak sempat melaporkan hal itu kepada gurunya.
Ia mengaku sempat mencium makanan tersebut sebelum dikonsumsi.
Jordan yang ditemani orang tuanya menuturkan isi makanan tersebut adalah nasi, sayuran berisikan kacang panjang dan wortel, daging rendang, serta pisang.
“Makanan yang dibagikan itu beraroma tidak sedap dan basi, tadi tidak sempat memberitahu guru kalau makanan tersebut basi,” kata Jordan Doko di IGD RSUD SK Lerik Kupang, Selasa.
Penuhi Kebutuhan Gizi Anak, SPPG di Balikpapan Didorong Gerakkan Roda Ekonomi Kota |
![]() |
---|
Penyebab Keracunan MBG di Binggai Sulteng Diduga dari Ikan Tuna Saus, Sampel Makanan Diuji ke BPOM |
![]() |
---|
Ragam Alasan BGN soal Penyebab Keracunan MBG: Dulu Buntut Masak Terlalu Lama, Kini karena SPPG Baru |
![]() |
---|
Banyak Siswa Keracunan MBG di Daerah, Ketua DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima Pada Setiap SPPG |
![]() |
---|
Kepala BGN Sebut Keracunan MBG Dipicu Kemunculan SPPG Baru yang Tak Biasa Masak dalam Jumlah Ribuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.