Kamis, 2 Oktober 2025

'Sandwich Generation' Jadi Tantangan Bonus Demografi, 1 Orang Produktif Tanggung Beban 11 Orang

BKKBN menyebut satu orang yang termasuk usia produktif bisa menanggung 10 orang non produktif.

Penulis: willy Widianto
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Willy Widianto
BONUS DEMOGRAFI DAN 'SANDWICH GENERATION' - Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Prof Budi Setiyono saat acara diskusi dengan awak media, Jumat(25/7/2025). Prof Budi menyebut saat ini bahkan 1 orang harus menanggung beban 10-11 orang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka sebesar 70 persen usia produktif di Indonesia jadi sorotan.

Sebab, angka usia produktif yang dianggap sebagai bonus demografi tersebut tidak melulu berjalan mulus.

Pada kenyataannya bahkan satu orang yang termasuk usia produktif bisa menanggung 10 orang non produktif.

"Kita punya usia produktif sebanyak 70 persen. Itu artinya kita peluang besar menanggung 30 persen yang non produktif. Dalam konteks sederhana kira-kira hanya menggendong 1 orang yang tidak kerja maka sangat ringan. Tapi ada yang menanggung beban finansial tinggi, 1 orang produktif bisa menanggung 10-11 orang non produktif, ini kan berat, walau gajinya setinggi langit," kata Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Prof Budi Setiyono saat acara diskusi dengan awak media, Jumat(25/7/2025).

Beban finansial tersebut lanjut Prof Budi terus turun temurun ke anak dan keturunannya.

Akibatnya terjadi 'Sandwich Generation'. 

"Anaknya harus menanggung biaya hidup orang tuanya," ujar Prof Budi.

Lebih jauh Prof Budi menjelaskan hal tersebut terjadi lantaran jumlah orang yang benar-benar produktif hanya ada 14 hingga 15 juta orang.

Hal tersebut dilihat dari orang-orang yang benar-benar aktif mengisi SPT Pajak.

"Ini menjadi tantangan upaya menuju generasi emas 2045 bonus demografi," ujar Prof Budi.

Oleh sebab itulah lanjut Prof Budi, Kemendukbangga/BKKBN menginisiasi Revisi UU Nomor 52 tahun 2009 mengenai kependudukan dan optimalisasi bonus demografi. 

Baca juga: 3 Nyawa Hilang Tiap Jam Akibat Kecelakaan Roda Dua, Ancaman Nyata untuk Generasi Emas 2045

"Sejauh ini walaupun kita menstate indonesia harus mencapai Indonesia Emas. Sejauh yang kita ada frame work memanfaatkan bonus demografi, tapi tidak ada kebijakan spesifik dan apa target spesifik dari bonus demografi," ujar Prof Budi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved